Rossi menyelesaikan kuliah nya pas jam 1 siang, udara yang panas membuat gadis itu menyeruput es kopi nya hingga habis
dia sudah tidak sanggup jika harus menaiki bus umum.. gadis itu mau tidak mau merogoh kocek lebih dalam untuk membayar taxi hanya untuk merasa AC dingin dan bersantai sejenak sebelum sampai rumah.
gadis itu menghembuskan nafas panjang dan memberikan beberapa lembar uang dollar kemudian turun dari taksi dan berlari masuk ke dalam rumah.
suasana rumah tampak sepi dan dia teringat apa yang Logan katakan bahwa Celine pergi bersama Irish ke rumah orang tuanya
Gadis itu buru-buru membuka lemari pendingin dan meneguk air mineral dari dalam kulkas, rasanya sangat segar
dia pun beranjak kedalam kamarnya dan membuka seluruh pakaiannya lalu turun sambil memakai handuk
sekedar membesarkan tubuh cukup lumayan batinnya,
dia langsung menceburkan diri nya kedalam air kolam renang dan tersenyum puas
" ah..segar sekali" ucap nya
dia bahkan tidak sadar jika ada sepasang mata yang melihat nya dari kejauhan
Yap...Logan kembali ke rumah untuk mengambil laptop nya yang tertinggal, namun dia di buat kaget saat melihat gadis bernama Rosi itu berenang hanya dengan memakai bikini
tentu saja hal itu membuat logan menelan ludah nya..dia tidak bisa berkedip saat melihat kedua dada yang bergelayut dengan ukuran yang lumayan besar
pinggang ramping nya pun terlihat sangat indah, Rossi benar-benar cantik dan usia nya pun masih sangat muda.
dia tidak pernah menyadari jika Rossi memiliki dada yang cukup besar karena sering nya dia memakai kaos ukuran big size
Rossi beranjak dari air dan meminum air mineral dengan es batu di dalam nya,
sebuah tegukan dan terlihat sekali air putih yang mengalir melalui leher jenjang nya
logan menelan ludah nya terlebih saat melihat lekukan tubuh gadis muda tersebut
melihat hal itu, logan buru-buru membuang pandangan nya dan beranjak dari jendela
dia tidak seharusnya menatap tubuh ibu asi pengganti itu dengan tatapan lapar.. meskipun dia adalah laki-laki normal, logan harus bersikap profesional karena hubungan mereka adalah pelayan dan majikan.
logan tertawa saat ada sesuatu yang menggembung di dalam celana bahan nya,
" damn! aku harus menidurkan nya kembali" ucap logan terkekeh
sementara Rossi yang sudah selesai berenang langsung memakai handuk nya dan masuk kedalam rumah.
dia tidak menyadari jika logan sudah menatap nya dari tadi melalui jendela besar di ruang kerja nya.
dia pun langsung berganti pakaian dan bersiap memeras asi di dapur, setidaknya dada gadis itu bisa sedikit mengempis saat asi sudah keluar separuh.
logan yang tidak tahu jika Rossi berada di dapur langsung melangkah dan membuka lemari pendingin,
dia kaget saat melihat Rossi sedang memompa ASI nya dan jelas sekali terlihat dada besar milik nya..
Rossi pun kaget dan buru-buru menutup payudara nya dengan tangan
logan langsung berbalik sambil meremas botol minum di kulkas
" maaf..aku tidak melihat nya" ucap logan terbata-bata
Rossi buru-buru beranjak kedalam kamar nya dengan nafas tersengal senggal
melihat gadis muda itu berlari sontak logan tertawa kecil dan kembali melangkah keluar rumah,
ini sangat aneh..dia bergetar saat melihat gadis itu..bukan kah sebagai laki-laki normal itu ada hal yang wajar?
Rossi cantik juga muda, tapi bukan itu intinya yang terpenting sekarang adalah putrinya sehat juga puas akan asi dari gadis tersebut.
logan langsung membuka pintu mobil nya dan memilih pergi kembali ke kantor nya
dia tidak mungkin berlama-lama di dalam rumah apalagi hanya berdua dengan gadis semuda Rossi.. bisa-bisa hasrat nya kembali menggelora dan itu tidak baik bagi kedua nya.
_______
di sisi lain, gadis itu berdetak kencang..dia menarik nafas panjang dan mengusap dada nya yang naik turun
" ck.. bagaimana ini, tuan logan pasti melihat dada ku" gumam nya frustasi
dia bekerja di rumah ini dengan sungguh-sungguh tanpa ada embel-embel lain nya
yang utama saat ini adalah mengirim uang ke kampung halaman untuk menyekolahkan sang adik serta membuat ibu nya terlepas dari kemiskinan
gaji yang logan berikan lumayan besar, jadi sangat tidak mungkin jika dia mencoba menggoda pria yang telah menjadi atasan nya selama tiga bulan.
terlebih dia sudah membayar uang kuliah nya enam bulan ke depan
Ross menarik nafas dalam-dalam dan berusaha bersikap biasa saja, kali ini dia harus berfikir positif jika tuan logan benar-benar tidak melihat apapun.
gadis cantik itu melanjutkan perasan asi nya kemudian berganti pakaian dan menaruh ASI tersebut di dalam lemari pendingin.
gadis cantik tersebut melirik ke kiri dan kanan namun rumah tampak sepi, mungkinkah tuan besar nya sudah kembali ke kantor?
dia pun memilih naik keatas dan kembali masuk kedalam kamar nya,
untuk sementara dia bisa beristirahat sejenak karena Irish dan bibi Celine sedang pergi ke rumah orang tua tuan Logan.
entah apa yang ada di pikiran gadis itu, tiba-tiba dia tertawa kecil saat mengingat bagaimana panik nya logan saat memilih dada nya yang terekspos.
bukan hanya Rossi yang kaget bukan main, melainkan logan yang hampir pingsan karena menatap hal private milik nya yaitu kedua dada besar nya .
Rossi terkekeh dan merebahkan tubuh nya di atas kasur, dia pun tak kalah kaget
tapi sangat manusiawi jika kau berhasrat pada laki-laki tampan yang sekarang menyandang predikat sebagai duda muda tersebut.
entah kapan gadis itu menyadari nya, namun yang pasti ketampanan Logan membuat jantung nya kerap kali berdetak lebih cepat saat berada di sebelah nya
bukan hanya di sebelah nya, terkadang hanya melihat nya dari jauh pun Rossi sudah gelagapan bak ikan kurang air juga oksigen.
tapi lagi-lagi dia harus sadar diri.. dengan siapa dia tertarik.
logan bukan hanya tampan tapi juga kaya dan Rossi tidak boleh mempunyai perasaan semacam itu di benak nya
logan memang berbeda dengan Brian, apalah kebiasaan pria pengangguran tersebut?
hanya mabuk dan menghabiskan uang di meja judi setelah itu pulang ke rumah hanya untuk meminta uang dan kembali lagi ke jalanan.
entah kenapa dulu dia begitu memuja sosok Brian, padahal jika di lihat lagi...pria itu tidak punya sedikit pun hal yang bisa di banggakan selain wajah tampan
setelah itu nilai diri nya hanyalah nol..
pria pengangguran yang malas bekerja tapi menginginkan uang yang banyak untuk nya berjudi
cih.. memalukan!
aku yang bodoh saat itu karena terjerat rayuan pria brengsek itu, tapi syukurlah.. akhirnya aku bisa melupakan pria tak berguna tersebut.