Dean membuka mata perlahan, ia terkejut saat melihat siapa yang sedang berada dalam pelukannya.
"Ka-kau ... ke-kenapa ini, Leoni apa yang sudah terjadi?" tanya Dean panik sambil meraih pakaiannya yang sudah tercecer di lantai. Sementara Leoni dengan santai menatap wajah Dean tanpa dosa.
"Kenapa harus sepanik itu sih, sayang. Semalam itu kau hot sekali, bahkan sampai berkali-kali. Lihat saja sprei ini penuh noda semua. Kau bahkan menumpahkan berkali-kali di rahimku. Asal kau tau aku sedang dalam masa subur, Dean. Jadi, jika bulan depan aku meminta pertanggungjawabanmu, kau harus mau menikahi aku."
"SIAL! Kau sudah menjebakku, Leoni?!" seru Dean dengan kesal.
Leoni terkikik, ia menghampiri Dean tanpa peduli bahwa saat ini tubuhnya masih polos tanpa sehelai kain pun.
"Kau bisa saja menyangkal, tapi asal kau tau semua yang kita lakukan semalam sudah direkam. Kau mau lihat?"