Setelah beberapa saat, mereka bertiga telah sampai di kediaman Klan Lin. Lin Yue pun segera menurunkan tingkat kultivasinya ke Tranformasi tahap ke 4 agar tidak mengejutkan para anggota Klan Lin Lainnya.
Dia sangat malas untuk menjawab pertanyaan dari mereka, jika mereka tahu kultivasinya telah meningkat dengan sangat cepat hanya dalam beberapa bulan saja.
"Siapa pemuda itu? Mengapa dia turun dari kereta Bibi Hua? Dari pakaiannya, dia terlihat seperti seorang pelayan.."
"Bukankah itu sepupu Yue? Wajahnya semakin sangat cantik, dan kelihatannya dia datang bersama pemuda itu."
"Aaahhh... Mana mungkin, pemuda itu pasti seorang pelayan yang baru di temui oleh Bibi Hua."
Beberapa anak muda dari Klan Lin yang melihat Tang san turun dari kereta Lin Hua, segera membicarakan tentang dirinya. Tang san yang memiliki pendengaran yang sangat tajam dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan.
Dia terus berjalan mengikuti Lin Hua dan Lin Yue, tanpa menghiraukan mereka semua. Bagi Tang san, mereka hanya seperti semut di matanya.
Lin Hua membawa Tang san ke dalam sebuah ruangan yang sangat besar, dan di dalamnya sudah ada sebagian anggota Klan Lin dan juga beberapa dari Klan lain yang berkumpul.
Orang-orang di dalam ruangan tersebut sangat terkejut setelah melihat mereka bertiga memasuki ruangan itu. Terutama saat pandangan semua orang tertuju pada Tang san.
"Yue'er! Akhirnya kamu kembali." Seorang pria paruh baya berjalan mendekati mereka bertiga.
"Iya Ayah!" Jawab Lin Yue pelan.
"Hmmmm... Apakah kamu tidak memikirkan pria tua ini lagi, sehingga kamu baru kembali pada hari ini?" Seorang pria tua berusia sekitar 70 tahun yang duduk di kursi utama, berkata kepada Lin Yue dengan wajah cemberut.
"Maaf Kakek!" Lin Yue segera berjalan ke arah pria tua itu, kemudian dengan gerakan menunduk dia segera memijat bahunya.
Dia adalah Lin Qiangda, Patriark Klan Lin dan juga Kakek Lin Yue. Semua orang di dalam Klan akan sangat takut dan segan terhadapnya karena perangainya yang sangat tegas. Dia tidak pernah tersenyum jika sedang bersama mereka, termasuk pada semua anak-anaknya dan cucu-cucunya.
Tapi itu tidak berlaku untuk Lin Yue. Dia adalah cucu kesayangan dari Lin Qiangda, dan hanya dia yang bisa membuat pria tua itu tersenyum. Sejak kematian istrinya, hanya Lin Yue yang bisa menghiburnya.
Saat Lin Yue menghilang dalam beberapa bulan, Lin Qiangda mengerahkan semua orang di dalam Klan untuk mencarinya. Wajahnya akan selalu tampak kusut dan mudah marah selama beberapa bulan ini.
Namun sekarang wajahnya kembali terlihat bersemangat saat tahu bahwa Lin Yue telah kembali. Para anggota Klan Lin pun kini bisa bernafas lega.
"Yue'er! Kemana saja kamu selama ini? Apakah kamu tidak merindukan Kakekmu ini lagi?" Ucap Lin Qiangda dengan wajah yang masih pura-pura cemberut.
"Aku hanya pergi jalan-jalan melihat pemandangan di luar kota Kek..!" Kata Lin Yue yang tidak ingin membuat Lin Qiangda merasa gusar jika dia mengetahui Lin Yue pergi ke Hutan Terlarang.
"Hmmmm... Kenapa kamu tidak mengatakannya pada Kakek jika kamu ingin pergi keluar kota? Kakek 'kan bisa menyuruh beberapa orang untuk menemanimu."
"Kakek kan juga tahu kalau aku tidak suka di jaga seperti anak kecil lagi. Aku kan sudah besar Kek!" Kata Lin Yue dengan nada merajuk.
"Iya... Kakek tahu kalau Yue'erku sudah besar, jadi dia tidak membutuhkan pria tua seperti diriku ini lagi...." Ucap Lin Qiangda dengan nada sedih.
"Bukan begitu Kek! Yaa, baiklah... Jika aku akan pergi keluar, aku akan mengatakannya kepada Kakek."
"Nah... Begitu lebih baik!" Ucap Lin Qiangda yang akhirnya menyunggingkan senyumnya.
"Hua'er.. Siapa pemuda ini?" Kata Ayah Lin Yue yang memandang Ling Tian dan bertanya kepada Lin Hua.
"Dia adalah Tang san, teman Yue'er...." Jawab Lin Hua.
"Apakah kamu yang selama ini bersama dengan Putriku?" Tanya ayah Lin Yue kepada Tang san.
Mendengar pertanyaan dari ayah Lin Yue, semua mata orang-orang yang ada disitu tertuju kepada Tang san. Lin Qiangda pun ikut melihat ke arah Tang san dengan tatapan menyelidik.
"Itu benar Paman!" Jawab Tang san sambil tersenyum.
"Apakah kamu telah melakukan hal yang buruk selama bersama dengan Yue'er?"
"Tidak pernah Paman...." Kata Tang san dengan canggung.
"Mengapa aku merasa seperti seorang tersangka yang sedang di interogasi." Ucap Tang san di dalam hatinya.
"Baguslah kalau begitu! Mulai sekarang kamu tidak di izinkan lagi untuk bersama-sama dengan Lin Yue." Kata seorang pemuda yang terdengar sangat arogan.
Pemuda itu berusia sekitar 18-19 tahun. Wajahnya tampan dan terlihat sangat berwibawa, dia adalah Zhou Jian cucu dari Patriark Klan Zhou. Setelah mendengar bahwa Lin Yue telah kembali, dia segera bergegas bersama keluarganya untuk menemuinya.
Tetapi saat mereka sampai di Klan Lin, ternyata Lin Yue belum tiba. Akhirnya dia dan keluarganya ikut menunggu di aula Klan Lin bersama anggota Klan Lin Lainnya.
Dia juga adalah saingan cinta dari Ji Ning, sebab mereka selalu berebut untuk mendapatkan perhatian Lin Yue. Setelah mengetahui bahwa selama ini Lin Yue bersama Tang san, dia tidak bisa menerimanya.
"Siapa yang mengizinkanmu berbicara?" Suara Lin Yue terdengar memarahi Zhou Jian.
"Aku dan keluargaku datang kesini untuk bertemu denganmu. Kakekku dan Kakekmu juga telah membicarakan pertunangan kita beberapa bulan yang lalu." Kata Zhou Jian sambil tersenyum kepada Lin Yue.
"Apakah itu benar Kakek?" Tanya Lin Yue dengan wajah kesal.
"Itu benar Yue'er! Karena Kakek juga melihat bahwa kalian berdua sangat serasi. Dia juga salah satu murid yang sangat jenius dari Akademi Naga Azure." Kata Lin Qiangda.
"Banyak Tetua di Akademi yang ingin menjadikannya murid mereka tetapi dia belum memilih salah satu dari para tetua tersebut dan mungkin hanya Pemimpin Akademi yang pantas jadi gurunya, karena Jian'er sangat jenius." Lanjut Lin Qiangda lagi.
"Aku tidak akan menerima pertunangan itu Kek!" Kata Lin Yue yang semakin kesal.
"Yue'er! Masa depanmu akan bersinar terang jika kau bersamanya." Kata Lin Qiangda pelan sambil memegang tangan Lin Yue.
Lin Yue yang tidak bisa lagi menahan kekesalan di hatinya segera berkata, "Baiklah Kek! Jika dia bisa mengalahkanku, aku akan menerima pertunangan itu."
Lin Qiangda pun mengangguk setuju. Sedangkan untuk Zhou Jian, dia sangat bersemangat sekali karena yakin mengalahkan Lin Yue.
Dengan kultivasinya di tahap Tranformasi Bintang 7 , dia akan sangat mudah mengalahkan Lin Yue yang berada di tahap keempat Tranformasi hanya dengan satu pukulan saja.
Tang san yang sedari tadi terdiam ketika Zhou Jian memotong pembicaraannya dengan Ayah Lin Yue, melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Dan untuk Lin Hua yang mengetahui tingkat kultivasi anaknya itu, hanya bisa menghela nafas dan sesekali melihat ke arah Tang san. Dia curiga kemajuan kultivasi Lin Yue yang sekarang ini berhubungan erat dengan Tang san.
Lin Yue segera datang ke depan Zhou Jian dan berkata, "Gunakan seluruh kekuatanmu untuk melawanku, karena aku sedikitpun tidak akan mengasihanimu!"
"Baiklah..! Aku akan memberimu 10 kesempatan untuk menyerang terlebih dahulu. Jika kamu bisa membuat tubuhku bergerak satu langkah saja, aku akan mengaku kalah." Kata Zhou Jian yang meremehkan Lin Yue.
Lin Yue pun berjalan pelan ke arahnya, kemudian dia mengangkat tangannya dan menampar wajah Zhou Jian.
BOOM
Tubuh Zhou Jian terpental sejauh 30 meter lalu menabrak dinding aula dan langsung pingsan. Hanya dengan tamparan pelan dari Lin Yue, dia telah mengalami keadaan seperti itu.
"Lucu sekali... Kamu ingin memberikanku 10 kesempatan untuk menyerangmu? Angin dari tamparanku saja sudah tidak bisa kamu tahan." Lin Yue berkata sambil mencibir.
Mulut semua orang yang berada di dalam aula itu terbuka lebar, kecuali Tang san dan Lin Hua yang hanya diam saja.
Suasana di dalam aula itu seketika hening, dan jika ada jarum yang terjatuh di lantai pasti akan terdengar dengan jelas.
Setelah beberapa saat, orang-orang dari Klan Zhou segera mengambil tubuh Zhou Jian dan segera membawanya pulang. Mereka merasa tidak mempunyai wajah lagi untuk tinggal berlama-lama di dalam aula tersebut.
"Apakah itu yang Kakek anggap sebagai orang yang sangat jenius?" Ucap Lin Yue yang membangunkan semua orang di dalam aula itu dari keterkejutan mereka.
"Kalian semua hanya belum pernah melihat apa itu yang di sebut dengan Jenius sesungguhnya." Lanjut Lin Yue lagi.
Lin Hua berbalik menatap Tang san, dia segera tahu dengan apa yang di maksud oleh Putrinya, bahwa Monster sesungguhnya itu tepat berdiri di sampingnya.
***
Terima kasih buat teman-teman yang telah memberikan Review dan Batu Stone nya serta memberikan RATING Bintang Lima, juga buat teman-teman yang telah berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis Novel ini.
Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk di beritahukan kepada Author agar Author segera merevisinya.