Tải xuống ứng dụng
62.85% Reincarnation In The One Piece World / Chapter 22: 22 - Water Seven..! 2

Chương 22: 22 - Water Seven..! 2

Boooommmmmmmmmm!!!

Luffy, Zoro dan Sanji menghancurkan pintu bangunan milik Keluarga Franky, mereka bertiga melihat orang-orang yang sedang berpesta dengan Uang hasil curian.

Pesta berakhir menjadi keributan, orang-orang yang tadi sedang berpesta mulai berdatangan ke arah Luffy, Zoro dan Sanji, berbagai macam senjata mereka keluarkan untuk menyerang Luffy, Zoro dan Sanji.

Karena amarah yang begitu besar dan tidak tertahankan, Luffy memelototi mereka dan Aura Haki menekan orang-orang di depannya.

Hanya dalam beberapa saat saja puluhan orang jatuh pingsan dengan mulut mengeluarkan busa. Lalu Zoro dan Sanji mulai menyerang mereka semua menggunakan Teknik baru mereka.

"Soru..!"

Tubuh Sanji menghilang dan tiba-tiba muncul di tengah kerumunan orang-orang itu, dia langsung menggunakan Teknik "Diable Jamble" untuk membakar mereka semua.

"Ittouryuu : Chokusen..!!"

Zoro menggunakan satu Katananya untuk menebas lurus kedepan menghasilkan tiga pisau angin besar yang menebas semua lawannya.

Pemimpin Kelompok orang-orang itu atau yang di kenal dengan nama Franky sudah kabur keluar, karena takut dengan Trio Monster.

Semua lawan yang berhadapan dengan Ketiga Monster itu langsung di kalahkan dengan mudah, menyadari kalau Franky tidak berada di sini, Luffy, Zoro dan Sanji bergegas keluar untuk mencari Franky.

Tapi tanda-tanda Franky tidak di temukan, walaupun sudah menggunakan Kenbunshoku Haki, Franky tidak di temukan yang berarti Franky sudah jauh dari tempat ini.

Kemudian Luffy, Zoro dan Sanji kembali ke Kapal dengan perasaan tidak puas, karena mereka belum menghajar wajah Franky.

Sampainya di sana Luffy memberitahu Krunya kalau Franky berhasil kabur dengan sebagian besar Uang mereka yang di curi. Lalu Nami juga memberitahu Luffy tentang kerusakan Going Merry Go yang tidak biaa di perbaiki.

Luffy, Zoro dan Sanji sangat terkejut mendengar fakta kalau Going Merry Go sudah rusak parah, karena hal itu Luffy memutuskan untuk membeli Kapal baru.

Pada saat itu Ussop terbangun dan terkejut karena mendengar perkataan Luffy yang akan berganti Kapal, dia berdiri dan mendekati Luffy.

"Hahaha... Kau bercanda 'kan, Luffy..?"

"Tidak, Ussop... Going Merry sudah sepenuhnya rusak dan tidak bisa di perbaiki lagi..."

"Luffy, katakan kalau itu bercanda..!!!"

"Tidak, Ussop... Perkataan Luffy memang benar... Going Merry sudah sepenuhnya rusak... Kita tidak bisa memperbaikinya..."

"Hah..?! Apa-apaan kalian ini..! Apakah kalian setuju..?!"

Ussop melihat satu persatu wajah teman-temannya yang sepertinya setuju dengan Luffy, dia memiliki wajah terkejut dan tidak percaya, kecewa, sedih, marah dan kesal, emosinya bercampur aduk.

"Ussop... Kau harus menerimanya..."

"Hah..?! Apa katamu, Shiro..?! Kau setuju dengan Luffy..?"

"Ya.."

"Kau juga, Shiro... Kalian..! Kenapa kalian setuju...?!! Merry Go adalah teman kita..!! Bagaimana kalian bisa setuju dengan itu..!"

"Ussop, tenang.."

"Kau tidak mengerti, Shiro..!! Apa semua ini karena Uang..?"

"Tidak, kita bisa mencari Uang untuk memperbaiki Merry Go... Tapi Merry sudah rusak... Tidak bisa di perbaiki lagi..."

Ussop terus menentang keputusan Luffy untuk mengganti Kapal, tapi teman-temannya hanya diam dan mendengarnya saja, perkataannya perlahan-lahan membuat Luffy merasa kesal dan marah.

"Jika kau tidak setuju dengan keputusanku..!!! Maka pergilah dari sini..!!!"

Karena kemarahan yang sudah tidak tertahankan, Luffy berteriak dengan keras di depan Ussop. Perkataan Luffy sangat mengejutkan Kru yang lain, mereka tidak percaya dengan Luffy yang baik dan polos berkata seperti itu.

Lalu Sanji menenangkan Luffy yang marah, Luffy kembali sadar dan meminta maaf atas perkataannya tadi, tapi terlambat karena Ussop sudah menangis kecewa.

"Jadi itu... Perasaanmu yang sebenarnya, Luffy... Aku memang lemah dan tidak berguna, tapi aku tidak takut dengan orang yang sudah berani membuang Harta Berhargaku..."

Ussop keluar dari ruangan meninggalkan teman-temannya yang memiliki air mata, kecuali Shiro yang biasa-biasa saja.

Sebelum Ussop benar-benar pergi dari Kapal, dia berteriak menantang Luffy untuk duel 1 VS 1 pukul 10 : 00 malam untuk merebut Going Merry Go.

Suasana di dalam Kapal sangat sedih, karena mereka telah kehilangan satu teman yang sangat berarti. Namun, mereka baru menyadari kalau Robin tidak ada di sini.

"Kemana Robin..?"

"Aku tidak tahu, tapi tadi Shiro berkata kalau Robin sedang menyelesaikan urusannya..."

"Apa kau tahu di mana Robin-chan, Shiro..?"

"Huft~.. Malah jadi berantakan begini..."

"Hey, kau mendengarkanku tidak..?!"

"Ya, ya, Sanji... Sepertinya aku perlu menjelaskan kepada kalian.."

"Menjelaskan apa..?"

"Ya, seperti yang kalian tahu kalau Robin saat ini tidak pernah kembali ke sini... Karena dia sedang bersama dengan Agen Khusus Pemerintah Dunia.. Atau Chiper Pol..."

"Agen Khusus..?!"

"Apalagi ini..?! Kita selalu berurusan dengan orang-orang kuat..!!"

"Ya... Kalian tahu 'kan kalau Robin bisa membaca Tulisan Kuno...?"

"Ah, maksudmu Tulisan yang tertulis di Lonceng Emas itu..."

"Ya, benar, Nami... Orang yang bisa membaca Tulisan Kuno di anggap sebagai Ancaman besar bagi Pemerintah Dunia... Karena Rahasia Abad Kekosongan dapat terbongkar..."

"I..Itu berarti... Sekarang Robin dalam bahaya besar..!! Tapi apa itu Abad Kekosongan..?"

"Kalau kujelaskan semuanya akan sangat lama... Tapi Intinya Abad Kekosongan adalah sebuah Sejarah yang di larang oleh Pemerintah Dunia untuk di ketahui orang-orang..."

"Lalu sekarang bagaimana dengan Robin..?! Dia pasti dalam bahaya besar..!"

"Ya, makanya aku akan menjelaskan Renacanaku untuk menyelamatkan Robin... Tapi pertama-tama kita harus menyelesaikan masalah Ussop terlebih dahulu..."

"Ya, benar..."

"Luffy, kau harus menahan Emosimu itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan..."

"Ya, aku tahu itu, Shiro..."

Shiro meminta Luffy untuk menyelesaikan masalahnya dengan Ussop menggunakan cara laki-laki, yaitu bertarung. Mendengar hal itu, Nami menyuruh Luffy untuk tidak pernah melakukan hal itu, karena itu akan memperbanyak masalah.

Tapi Zoro dan Sanji setuju dengan perkataan Shiro, karena jika seorang laki-laki berbicara melalui pertarungan, salah satu dari mereka akan sadar dan mengerti perasaan lawannya.

Sesuai yang di katakan Ussop, Ussop datang pada pukul sepuluh malam dengan gagah dan siap bertarung. Di sisi lain, Luffy juga siap untuk bertarung melawan temannya, walaupun dia sedikit ragu.

"Jika kau sebagai Kapten ragu untuk mengambil keputusan... Kami sebagai Kru harus mempercayai siapa lagi..?"

Kata-kata Zoro membuat Luffy sadar dan menjadi yakin dengan keputusannya untuk melawan temannya, dia sebagai Kapten sudah siap menanggung akibatnya.

"Luffy..! Kuharap kau sudah siap..!!"

"Ya, Ussop..!! Aku akan menghajarmu..!!"

Lalu di mulailah pertarungan mereka berdua. Setiap kali salaj satu dari mereka terpukul, Kru Topi Jerami terus menahan tangisan mereka.

Bammm!! Bammm!! Bammm!!

Ussop terus menerus terkena pukulan Luffy, karena perbedaan kekuatan mereka sangat jauh berbeda yang membuat Ussop mengalami banyak kesulitan. Luffy melapisi tangannya dengan Haki dan berlari mendekat ke arah Ussop.

Ussop tanpa rasa takut juga berlari ke arah Luffy dengan tangan mengepal, ketika dua pukulan akan saling bertemu, tiba-tiba mereka berdua berhenti bergerak.

Hubungan pertemanan yang kuat membuat mereka berdua ragu, walaupun keduanya sudah menyiapkan diri mereka masing-masing, tapi tetap saja, keraguan masih tetap ada di hati mereka.

"Luffy..."

"Ussop..."

Luffy dan Ussop saling bertatapan, Nami berpikir kalau keduanya sudah saling mengerti dan akan berbaikan, tapi itu salah besar, karena Luffy dan Ussop melanjutkan pukulan mereka tadi.

Bammm!! Bammm!!

"Aku tidak akan ragu untuk..!!"

"Melawanmu..!!"

Kemudiam pertarungan terus berlanjut selama beberapa menit, dan pemenangnya sudah jelas terlilah jelas, yaitu Luffy.

Meskipum dirinya menang, Luffy membiarkan Ussop memiliki Going Merry Go. Lalu Kru Topi Jerami pergi dari Kapal dan meninggalkan Ussop sendiri yang terbaring di tanah.

Ussop entah kenapa merasa tidak puas dan kecewa, tapi dia tidak peduli dengan perasaannya itu dan lebih memetingkan Going Merry Go.

Kru Topi Jerami beistirahat di sebuah Hotel sederhana, dan mereka memutuskan untuk tidur, tapi mereka kesulitan untuk tidur karena masih mengingat kejadian tadi.

Shiro diam-diam keluar dari kamarnya dan berlari menuju rumah Iceburg, karena malam ini adalah peristiwa penembakan Iceburg oleh Robin yang bersama dengan Agen Chiper Pol.

Sampainya di sana, Shiro melihat Robin yang mengarahkan pistol ke arah Iceburg, sebelum Robin menembak, Shiro membuat bangunan hancur untuk membuat dinding penghalang.

Katena tertutup asap tebal, Robin tidak tahu tembakannya meleset atau tidak.

Bangunan yang tiba-tiba saja runtuh membuat Agen Chiper Pol merasa aneh, lalu mereka menyimpulkan bahwa ada seseorang yang telah melihat mereka, mereka memutuskan untuk segera pergi dari sana.

Di jalan kecil, Shiro sedang mengawasi pergerakan Agen Chiper Pol, setelah memastikan bahwa CP9 telah pergi, dia sedikit lega karena rencananya sukses.

"Iceburg, kemarilah... Mereka sudah pergi..."

Dari kegelapan Iceburg berjalan keluar dengan ekspresi lega, lalu dia berterima kasih kepada Shiro karena telah menyelamatkan nyawanya, walaupun dia tidak mengenal siapa Shiro.

"Tapi.. Mereka pasti curiga kepadaku..."

"Tidak perlu khawatir... Aku tadi sempat menukarmu dengan boneka buatanku yang mirip denganmu..."

"Apakah mereka tertipu..?"

"Ya, pastinya begitu... Karena Chiper Pol hanya mementingkan tugasnya saja, mareka tidak peduli dengan korban yang mati atau tidak..."

"Apa yang mereka cari dariku..."

"Pluton... Senjata Kuno Pluton... Apakah Tom memberimu Cetak Biru Pluton..?"

"Apakah anda mengenal Sensei..?!"

"Ya, tentu saja... Karena dia telah banyak membantu dan membuat sebuah Kapal yang paling menakjubkan..."

Lalu perlahan-lahan Shiro membuka Topengnya dan menunjukan wajahnya kepada Iceburg.

"A..And..a..."

Nafas Iceburg berhenti setelah melihat wajah Shiro, memang sudah sangat lama sejak dia bertemu dengan Sang Raja Bajak Laut sekaligus teman gurunya, Tom.

Tapi Iceburg masih mengingat jelas wajah Sang Wakil Kapten yang di juluki "White Fang Demon", atau Kagamiya Shiro.

"Melihat ekspresi wajahmu.. Sepertinya kau masih mengingatku..."

"I..Ini benar-benar sulit di percaya... Tapi.."

Sejak saat eksekusi Raja Bajak Laut, Shiro tidak pernah lagi muncul dan di rumorkan telah mati, tapi pada saat ini, Iceburg melihat dengan matanya sendiri kalau orang yang di rumorkan mati berada di depannya.

"Saat dulu bertemu... Kau itu masih anak kecil yang pendiam... Tapi sekarang kau sudah menjadi Pria yang sukses... Tom pasti bangga kepadamu.."

"Shi..Shiro-san, apakah anda tahu dengan penyebab kematian Sensei..?"

"Tentu saja aku tahu... Agen Chiper Pol memang sangat menyebalkan.. Oh, ya.. Apa kau memegang Cetak Biru Senjata Kuno itu..?"

"Tidak, saya hanya memegang yang palsu demi berjaga-jaga jika ada kejadian seperti ini.."

"Bagus, kau sangat pintar... Jadi di mana yang asli..?"

"Memang untuk apa, Shiro-san..?"

"Aku ada satu Rencana yang pasti akan mengejutkan Pemerintah Dunia... Tapi demi menjaga Water Seven tetap damai... Aku akan sedikit melibatkanmu dalam rencana ini.."

"Baik, Shiro-san.."

Shiro dan Iceburg menuju ke suatu tempat. Pada saat yang sama, Sanji keluar dari kamar hotel karena di tugaskan oleh Shiro untuk menjemput dan membawa kembali Ussop.

Sanji melompat dari satu bangunan ke bangunan lain, dari kejauhan dia tidak melihat Kapal Going Merry Go yang berarti dugaan Shiro benar kalau Kapal dan Ussop sudah di bawa ke tempat persembunyian Franky.

Sanji mengambil peta lokasi tempat persembunyian Franky dari saku celananya. Lokasinya sangat jauh dengan dirinya saat ini, tapi Sanji sekarang sudah bisa menggunakan Teknik Geppo dan Soru.

"Soru..!"

Tubuh Sanji menghilang dan dengan cepat muncul lagi di bangunan lain, Sanji terus menggunakan Teknik Soru untuk mempercepat mencapai tujuannya.

"Hiks.. Hiks.. Kau sangat jantan sekaliii..!!!"

Tangisan seseorang dapat Sanji dengar dari kejauhan, perlahan-lahan dia dapat melihat Kapal Going Merry Go yang sedang di perbaiki oleh Ussop. Ussop sedang bercerita tentang masa lalunya kepada seseorang di sana.

Seorang pria yang hanya memakai kemeja terbuka dan pakaian dalam sedang menangis terharu, dia memiliki rambut biru dan kacamata hitam.

Sanji menduga kalau pria itu adalah Franky, orang yang menyebabkan teman-temannya bertengkar dengan Ussop, dia sangat ingin memukulnya habis Franky, tapi dia menenangkan pikirannya karena saat ini waktunya tidak banyak.

Sebelum Sanji masuk, Ussop sepertinya sudah menyadari keberadaannya menggunakan Kenbunshoku Haki.

"Sanji..! Sedang apa kau di sini..?!"

Ussop terkejut dengan keberadaan Sanji, Franky kebingungan karena Ussop berbicara sendiri. Lalu dari pintu Sanji masuk dengan wajah suram.

"Ussop... Kembalilah.."

"Kau ingin aku kembali... Kau sudah tahu 'kan kalau aku di keluarkan oleh Luffy..."

"Tidak, kau salah paham... Luffy hanya ingin kau tahu bahwa... Going Merry sudah tidak bisa di perbaiki lagi..!!"

"Jika kau di sini hanya untuk mengatakan itu..!! Pergilah..!!"

Gagal, Sanji merasa gagal menjadi seorang teman dan melindungi temannya, tangannya mengepal erat karena kesal dengan dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga hubungan pertemanannya.

Kemudian Sanji berbicara lagi kepada Ussop secara baik-baik, tapi Ussop hanya mengabaikan perkataannya dan terus memperbaiki Kapal, walaupun dia sudah tahu kalau Going Merry Go sudah tidak bisa di perbaiki lagi.

Tiba-tiba pintu masuk hancur, dan beberapa orang bertopeng masuk ke dalam.

"Cih... Sepertinya waktu berbicara dengan Ussop sudah habis... Aku harus melanjutkan tugasku..."

Perkataan Sanji tidak dapat di dengar oleh orang lain, karena dia berkata dengan nada kecil, lalu dia bersiap-siap untuk bertarung melawan orang-orang bertopeng itu atau CP9.

"Siapa kalian..?!!"

Sanji berpura-pura tidak tahu dengan identitas mereka, dan dia juga harus berpura-pura lemah saat melawan mereka, karena untuk ke rencana selanjutnya dia harus tertangkap oleh mereka.

Ussop dan Franky waspada dengan mereka, lalu salah satu CP9 mengatakan kalau mereka adalah Agen Khusus Pemerintah Dunia yang bertugas untuk menangkap Franky.

CP9 juga akan menangkap Sanji dan Ussop, karena mereka berdua adalah Bajak Laut. Franky menyerang CP9 menggunakan tembakan yang keluar dari telapak tangannya.

Boooommmm!!!

Tetapi tembakan Franky dengan mudah CP9 hindari, lalu secara bersamaan CP9 melawan Franky yang membuatnya langsung di kalahkan. Franky terlempar jauh menabrak tembok dan menghancurkannya.

Saat tembok dinding hancur, dapat terlihat bengkel berdebu dan di sana adalah tempat Tom untuk membuat sesuatu. CP9 langsung masuk ke dalam dan mencari sesuatu.

Tapi tiba-tiba Sanji muncul di depan CP9 dengan wajah penuh kemarahan, dia menendang ke atas membuat Pisau Angin yang menyerang salah satu anggota dari CP9.

Lalu pertarungan Sanji melawan CP9 berakhir dalam sekejap, karena Sanji sendirian dan CP9 terdiri dari beberapa orang kuat.

Sebenarnya Sanji bisa saja melawan mereka dan pasti salah satu dari CP9 akan kalah, tapi dia berpura-pura lemah untuk melanjutkan Rencana yang Shiro buat.

Merasa ada keanehan dari Sanji, Ussop dan Robin ( Yang berada di sana juga ) bingung, dan mereka berdua curiga terhadap Sanji yang berpura-pura lemah, karena pasti saat ini Sanji merencanakan sesuatu.

Robin tidak memberitahu CP9, karena dia sudah tidak peduli lagi dengan Sanji maupun Bajak Laut Topi Jerami.

Franky, Sanji dan Ussop di tangkap oleh CP9 untuk di bawa ke Enies Lobby. Setelah CP9 pergi, dari bengkel keluar Shiro yang memegang satu lembar kertas biru.

"Sepertinya Sanji dan yang lainnya akan aman... Dan Rencana pertama berhasil..."

Rencana pertama Shiro adalah menyelamatkan Iceburg, lalu menggunakan Iceburg untuk menipu CP9 dan memancing mereka agar menangkap Franky, karena Franky mempunyai Cetak Biru Asli Senjata Kuno itu.

Dan pastinya Sanji dan Ussop akan ikut tertangkap juga, karena mereka berdua adalah Bajak Laut. Sanji yang tertangkap dan di bawa bersama dengan Franky, Robin dan Ussop akan menyelamatkan mereka secara diam-diam.

Lalu tugas Shiro dan yang lainnya hanya perlu menunggu laporan dari Sanji, karena Sanji juga membawa Den Den Mushi untuk memberi laporan tentang situasi di sana.

Jika situasi sudah sempurna, Kru Topi Jerami akan pergi ke sana bersama Keluarga Franky, karena pasti mereka akan meminta Luffy untuk mengajak ke Enies Lobby bersama.

Pada saat yang sama Air laut naik dan gelombang air menjadi kuat, Nenek Kokoro dan Chimney yang berada di Stasiun pergi menuju Water Seven agar tidak terkena gelombang arus mengerikan.

Shiro sudah memprediksi hal itu dan menyuruh Nami untuk meminjam Kereta kepada Nenek Kokoro.

Memang terdengar gila meminjam Kereta hanya menggunakan kata-kata tanpa Uang, tapi karena keadaannya gawat Nenek Kokoro meminjamkam satu Kereta yang sudah tidak terpakai kepada mereka, tapi masih bisa di gunakan.

Nami yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik langsung melaporkannya kepada Shiro.

Sekarang Kru Topi Jerami hanya perlu menunggu laporan dari Sanji yang bersama dengan Agen CP9. Semua Rencana Shiro berhasil sangat sukses tanpa sedikitpun kesalahan.

Luffy, Nami, Zoro dan Chopper sangat kagum dengan Rencana Shiro, lalu mereka bertanya-tanya bagaimana Shiro dapat memprediksi kejadian-kejadian yang tidak terduga.

Shiro hanya menunjuk ke dahinya dan semua orang mengerti akan hal itu, kecuali Luffy yang tidak mengerti.

'Dia mengandalkan Kecerdasan dan Kelicikannya untuk membuat Rencana..."

[Bersambung]


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C22
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập