"Antarkan aku kembali, atau kau tunjukkan saja jalannya." Rosse menatap keluar melalui jendela kecil yang sangat berkabut.
"Kau tidak akan kemanapun. Jangan memancing amarahku, makan dan istirahatlah. Kita akan pergi meninggalkan negara ini, kau cuma punya aku begitupun sebaliknya."
Rosse tidak sedikitpun menoleh, dia mengepal tangannya menahan gemetar yang teramat sangat.
"Kau bermimpi. Aku tidak ingin pergi apalagi harus hidup denganmu. Sampai mati pun tidak." Emmanuel tidak perduli ucapan Rosse. Dia terus makan denganlahap, dia butuh tenaga yang kuat selama pelarian ini.
"Kalau kau tidak makan, aku akan memaksamu. Aku yakin kau tidak akan suka dengan caraku." Dia mengangkat sedikit pandangannya, menatap Rosse dari samping.
Rosse yang sadar di perhatikan tetap tidak gentar, dia akan menunjukkan pada pria ini betapa keras kepalanya. Menarik napas pelan dia terus menatap keluar jendela dengan menulikan telinganya.