"Apa dasarnya? Rasa benci yang di sebabkan karena kau menikah dengan ayahku? C'mon, perasaan itu sudah lama hilang sebenarnya, namun untuk menarik perhatian agar tetap bisa berdebat denganmu aku menyinggung itu. Aku akui itu kekanakan, tapi aku tidak punya cara lain untuk menahanmu lebih lama di sisiku."
Pengakuan ini terdengar konyol dan manis saat bersamaan, kalau tidak menahan harga dirinya, Rosse sudah tertawa.
"Ya, caramu sangat kekanakan, walau aku sadar kemarahanmu beralasan. Aku mengambil tempat ibumu.""Tidak mengambil sepenuhnya, hanya status dan tugasnya menjaga mansion ini. Selebihnya kau tetap menjaga apa yang menjadi miliknya, dan aku sangat senang untuk itu. Kau tidak tau seperti apa aku menahan diri untuk tidak mencekikmu saat membayangkan kau bercinta dengan ayahku."
"Oh, hanya itu yang kau pikirkan? Mungkin kami tidak melakukannya karena dia sudah tidak--" Rosse menarik napas pelan, dia tidak melanjutkan kalimat konyolnya.