Jarvis mendesah lelah, "Kami tidak memiliki hubungan yang seperti itu. Jangan berpikir yang tidak-tidak." ucap Jarvis kesal.
"Aku gak percaya tuh," Jarvis memutar bola matanya malas. "Terserah." ucapnya.
"Kalian perempuan dan lelaki normal, masak salah satu dari kalian gak oernah ada raa suka." Hazel benar-benar penasaran tentang hal itu. "Bisa aja kalian memendamnya kan?" tuduh Hazel
Jarvis menyentil dahi Hazel pelan, "Berhentilah berimajinasi." Hazel menggerutu sebal sambil mengelus dahinya.
"Dari awal kami sudah berkomitmen untuk tidak memunculkan perasaan seperti itu. Alexa bukan orang yang memiliki waktu untuk hal seperti itu. Dia tidak punya waktu." ucap Jarvis
"Kenapa?" tanya Hazel. Jarvis menatap lamat Hazel, haruskah ia mengatakannya? tidak! Alexa tidak akan menyukainya.
"Tanya saja sendiri pada orangnya." Hazel mendesah, "Dia mana mungkin mau memberitahuku." ujar Hazel sendu.