Alexa berjalan cepat menuju ruangannya, mengabaikan sapaan para pegawai yang berselisihan dengannya.
Gadis itu membanting kuat pintu ruangannya, membuat wanita yang duduk dibelakang meja sekretaris terlonjak kaget. Wanita itu merupakan sekretaris kedua Alexa, ia akan membantu pekerjaan Jarvis.
Alexa mengatur emosi yang sudah ditahannya. Saat melihat Xean, entah kenapa ingatan tujuh tahun lalu yang ingin dilupakannya menguar begitu saja seperti air yang tumpah tanpa bisa dicegah. Bercampur aduk dengan memori hangat mereka.
"Shit!" rutuknya. Ini hari pertamanya bekerja dan moodnya sudah sangat buruk. Ia hanya berharap tidak akan ada yang mengganggunya atau orang itu akan mati ditangannya.
Alexa menyandarkan tangan kirinya dimeja kerja, sedangkan tangan kanannya memijijat pelan pangkal hidungnya.
Bruak! Suara pintu terbuka. Alexa memejamkan matanya, demi apa pun jika orang itu bukan Jarvis ia akan membunuhnya.
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius