"Uhuk!" Ella merasa tenggorokannya sangat gatal. Ia bisa menebak bila ada seseorang yang sedang membicarakannya saat ini. "Aish! Sepertinya aku tahu siapa pelakunya. Ini adalah Nina dan juga Dara. Ya. mereka pasti sedang dengan sangat bersemangat menceritakan tentang keburukanku." Ella sudah mulai dengan tuduhannya.
Cindy hanya bisa tersenyum mendengar itu. Dalam penantiannya dengan jemputan sang ayah, suara Ella cukup menghibur. Seandainya tak ada Caca dan Cici di sisinya, sudah pasti ia ingin mengajak Ella untuk bercerita.
"Ayahmu benar-benar akan menjemputmu, hm?" tanya Caca. "Wah, luar biasa … aku jadi iri." Caca tiba-tiba menjadi sendu. "Seandainya orang tua kami juga seperti itu …."
Cindy langsung merangkul Caca dan Cici. "Hei, hei, hei … jangan seperti itu … aku sangat yakin cara orang tua kalian mengatakan rasa cintanya berbeda. Sekarang, coba pikirkan … bagaimana kalian bisa hidup dengan nyaman kalau mereka tidak bekerja?"