Langit berwarna biru cerah di atas sana. Gumpalan kapas putih bernama awan menggantung indah. Beberapa orang berjalan sembari bercengkrama dengan teman di samping. Beberapa melajukan motor, sedangkan yang lainnya jalan sendiri seraya merapihkan dasi. Berlalu melewati gerbang yang terbuka lebar.
Seorang gadis melangkah dengan bantuan tongkat kruk di sisi kanan dan kiri tangannya, mengedarkan pandangan ke sekitar seolah mencari seseorang. Tidak, bukan mencari, tapi menghindari seseorang. Ia berjalan mengendap-ngendap sembari merapatkan tudung hoodienya bak maling yang sedang beraksi.
"Jangan sampai ketemu. Aku harus sembunyi," gumam Nia.
Manik coklatnya melihat sepasang kekasih yang saling bergandeng di pelataran sekolah. Mendadak mematung setelah mengingat kejadian dua hari yang lalu.
"Maukah kau menjadi pacarku?"