"Kau tidak pernah berubah, Malvin. Masih saja menggunakan cara kuno seperti ini dan bodohnya aku selalu masuk ke dalam perangkap kunomu itu," ujar Biserka saat melihat Malvin sudah menunggunya di sebuah wahana kereta gantung yang ada di sebuah pusat perbelanjaan.
Malvin menoleh ke arah sumber suara sembari tersenyum kecil kepada perempuan tersebut. "Bukankah karena itu kita pernah bersama?" jawabnya dan membuat Biserka terdiam, tidak habis pikir dengan tujuannya kali ini.
"Cepat katakan apa yang ingin kusampaikan padaku?" tutur Biserka kemudian, mencoba langsung ke intinya saja.
"Bagaimana jika kita berbincang sambil menaiki kereta gantung, Bis?"
Biserka menoleh ke arah wahana yang Malvin maksud dan mendesah berat. Namun, tak berselang lama dia mengiyakan ucapan Malvin dengan sangat terpaksa.