Malam hari tiba, semua orang sudah kembali seperti malam-malam sebelumnya, berkumpul untuk makan malam bersama. Hanya saja kali ini tidak ada Ayah Bondan bersama mereka. Ayah Bondan masih terkulai lemas di ranjang rumah sakit. Sampai sekarang belum ada perkembangan lagi tentang keadaannya.
Semua makan malam dengan tidak semangat, beban pikiran mereka masih banyak dan sama sekali belum berkurang. Di sana hanya ada Siska yang makan dengan begitu lahapnya, karena memang hanya dirinya yang senang dengan kehancuran keluarga dari rumah yang sekarang ia tempati.
Belum pun habis makanan yang ada di piringnya, tapi Bunda Arin sudah menaruh sendoknya dan langsung mengelap bibirnya dengan tisu. Bunda Arin sudah selesai makan dan tidak ingin menghabiskan makanannya.
"Loh, Bun, kok makannya ga dihabiskan?" ucap Azam.
"Bunda sudah kenyang, Zam. Bunda tidak ingin makan lagi," aku Bunda Arin.
"Bun, habiskan makanannya," titah Anin.