Buagh!
Dengan nafas terengah Azami melayangkan kayu yang dipegangnya untuk memukul punggung pria asing yang sedari tadi mengejar dirinya, sampai pria itu terbaring diatas lantai sambil meringis.
Bruk.
Azami menghentakan tongkat kayu yang di pegangnya keatas lantai, untuk membantu dirinya menahan keseimbangan tubuh. Karena kini sebelah tangannya dirinya arahkan untuk menekan bagain perutnya yang terkena tusukan pisau dan kini darahhnya terus keluar.
Belum lagi kepalanya yang semakin terasa berat karena luka yang dirinya dapati akibat pukulan botol kaca dan mengeluarkan darah.
"Hahaha! Hahahaha!"
Azami menyipitkan kedua matanya dan menatap dengan sorot tajam pada pria asing yang masih terbaring diatas lantai dengan wajah penuh memar dan kini tertawa geli.
"Kau sangat bodoh sekali! Bersusah payah untuk melindungi para anggota BoyLuv sampai babak belur, sedangkan orang-orang yang kau lindungi tengah menari-nari dan bernyanyi diatas panggung dengan perasaan tidak bersalah!"