Ke esokan paginya.
Pagi-pagi sekali Briel sudah terbangun dari mimpi indahnya. Setelah semalam lelah sekali karena menangis cukup lama, kini tubuhnya kembali segar. Dia melihat Erland yang masih saja tidur memeluknya. Briel pun tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Erland. Sebuah kecupan Briel daratkan di bibir Erland membuat tidur Erland terusik. Erland lantas membuka matanya dan pertama kali wajah Briel lah yang dilihatnya.
"Selamat pagi, Sayang," ucap Briel membuat dahi Erland berkerut ketika mendengar sebutan tak biasa dari istrinya itu.
"Em... Selamat pagi, apa kamu baik-baik saja?" tanya Erland dan diangguki oleh Briel.
"Ya, tubuhku sangat segar. Aku akan mandi, dan ayok kita pergi ke Pantai," ucap Briel penuh antusias seraya mendudukkan tubuhnya.
"Pantai?" ucap Erland seraya memijat kepalanya yang masih terasa melayang. Ah, istrinya itu mengganggu tidurnya saja, padahal semalam dia sulit sekali memejamkan matanya dan barulah tidur di waktu melewati tengah malam.