Aku melupakan komitmen "break", aku lupakan semuanya, aku menyangka ah pasti Rendi juga sudah lupa. Tak ada Rendi, Tak ada lagi janji aku pun memutuskan untuk semakin berkomitmen dengan Bryan, Bryan menikah denganku tak lama setelah pertunangan kami. Lima tahun sudah, aku menjalani hidup dengan Bryan, dan kami menetap tinggal di Belanda. Hidupku terasa bahagia mempunyai suami seperti Bryan.
Namun…
Kehidupanku seakan kacau, seperti digulung ombak, dadaku begitu sesak ketika aku harus kembali lagi ke Indonesia untuk acara pernikahan adikku.
"Kakak, tanggal tujuh bulan Maret aku mau nikah!"
"Ha? Serius dek"
"Asli… Tahu ga aku nikah sama siapa?"
"Sama laki-laki kan?"
"Ya iyalah, hehehe"
"Siapa-siapa?"
"Masih inget Andra ga?"
"Andra?"
"Iya, adiknya Rendi hehehe, ga nyangka ya dia mau jadi suami aku, kita kenalan Cuma seminggu terus Andra ngajak nikah, kakak-kakaknya ga jadi, eh malah adek-adeknya yang jadi ya Kak?"