"Hah, kak itu kak Miko!"
"Dia benar-benar sangat tampan"
"Iya benar, baru kali ini aku melihatnya dari dekat!"
Seperti biasa, di mana pun Miko berada, banyak wanita yang selalu mengaguminya. Tapi kali ini Miko hanya berdiri mematung di depan ruang siaran. Ia menatapi Kania dari balik kaca ruang siaran.
"Semoga kalian semua menyukai cerita yang aku bacakan hari ini. Semoga hari kalian menyenangkan, dan sampai jumpa!!"
Kania melepas headphonenya, ia menatapi Miko dari balik kaca. Kania terpaku menatapi Miko. Namun Kania membuang keinginannya untuk saling bertegur sapa dengan Miko, karena ia takut kecewa. Takut jikalau Miko membentaknya lagi. Kania menghembuskan nafasnya dalam-dalam. Ia melangkahkan kaki untuk membuka pintu ruang siaran, semua orang bertepuk tangan atas keberhasilan Kania dalam membacakan cerita.
Plak..plak...
"Kerja yang sangat bagus Kania"
"Kau benar-benar berbakat menjadi penyiar, aku sangat menyukainya!"
"Tetap semangat Kania!"