Langit sore ini sedang tidak bersahabat. Bahkan matahari enggan menampakkan kilaunya, kelihatannya senja tidak akan muncul sore ini. Akan tetapi Kania tetap melangkah pergi membawa tas jinjingnya yang berisi oleh-oleh untuk di berikan kepada Farel dan Melda.
Seperti biasa, Kania mencoba menghentikan bus untuk ia tumpangi menuju tempat kerjanya. Setelah ia menaiki bus tiba-tiba hujan turun cukup deras, untung saja Kania selalu sedia payung di tas ranselnya.
"Kapan Kania akan masuk kerja? aku sudah sangat merindukannya!!" kata Melda dengan wajah murung sembari menyangga dagunya dengan kedua tangannya.
"Dia bilang akan masuk hari ini! bersabarlah!" kata Farel yang berdiri di depan meja saji.
"Hah, kenapa hujan turun begitu deras?" keluh Melda.
"Memangnya kenapa kalau hujan? bukankah kau juga tidak punya pacar, untuk apa mengharap hujan reda?" kata Farel menyindir.
"Andai ia tahu, bahwa aku masih sangat mencintainya!!" kata Melda dengan raut kesedihan.