"Hai, kenapa kau jadi tidak sabaran seperti ini sayang?"
--
"Kita harus bicara. Ku tunggu di sini. Cepat ganti bajumu."
"Tidak perlu ganti baju. Kita juga akan menikah jadi … " Lenata sengaja menjeda kalimat dengan mendekatkan tubuhnya pada Calvino. Sangat dekat membuat aroma sabun memenuhi indra penciuman.
"Jaga sikapmu, Lena!" Mendorong tubuh ramping hingga terjatuh di sofa.
Tak ayal atas sikap kasar Calvino itulah yang memaksa Lenata menghujaninya dengan sorot mata tak terima. "Kasar sekali kau memperlakukanku. Apa kau tidak tahu bahwa aku sedang ha-" seketika itu juga menjeda kalimat. Oh My God, apa yang ku lakukan? Aku hampir saja menyebutkan bahwa aku sedang hamil. Dasar bodoh, bodoh, bodoh!
"Apa yang sebenarnya mau kau katakan? Ha apa maksudmu?"
Lenata langsung mengibaskan jemari ke depan wajah. "Bukan apa-apa. Hanya saja aku sedang haus. Tunggu di sini sebentar. Aku akan mengambil air minum."
"Kau di sini saja. Biar aku yang mengambilkannya untukmu."
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Calvino. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!