Tải xuống ứng dụng
55.55% My Possesive Brother / Chapter 15: Berpisah

Chương 15: Berpisah

Akhirnya kelulusan SMA Alex telah tiba, Thalia juga naik kelas sekarang. Alex yang masih mengenakan topi toganya serta bunga pemberian dari adik kelasnya masih ia pegang. Thalia, Jasmin, Felix menghampiri Alex dan teman-temannya.

" Abang! Congratulation! akhirnya lulus juga lu bang hehehe, gua bisa bebas di sekolah tanpa adanya pengawasan dari lu! " Ucap Thalia Kegirangan

Saat thalia berkata seperti itu, Alex langsung memukul tepat di kepala thalia dengan menggunakan Bucket bunga miliknya.

" Aduh! Abang laknat" Ucap Thalia kesal

" Gua lulus bukan berarti lu lepas dari pengawasan gua ya! Tapi ada jasmin yang lapor ke gua 1x24 jam " Ucap Alex seraya melirik ke arah jasmin.

" Siap bang! Atur aja sama gua, kalau Thalia bolos gua seret ke kelas bang! " Ucap Jasmin dengan semangat.

" Dasar temen lucknut ! " Ucap Thalia

" Bang, lu mau lanjut kemana ? " Tanya Felix

" Lusa gua udah berangkat ke Prancis " Ucap Alex dengan tersenyum

" Wihh! keren lu bang! " Ucap Jasmin

" Hati-hati bang disana! " Ucap Felix

" Iya fel! " Ucap Alex

Lalu setelah acara perpisahan selesai, Thalia pulang bersama Alex dengan menggunakan Mobil. Saat di perjalanan, Thalia tak banyak suara. Ia hanya memandang ke arah jalanan, Alex yang menyadari perubahan mood thalia lantas bertanya.

" Dek? kamu kenapa? " Tanya Alex dengan lembut

" Ha? gapapa kok bang! Gua cuma liatin jalanan aja hehehe " Ucap Thalia

" Ouhh.. kirain lagi ada masalah" Ucap Alex

" Enggak kok bang! " Ucap Thalia

" Oiya, mau makan di luar gak? " Tanya Alex

" Enggak bang " Ucap Thalia

" Yaudah kita drive thru aja! " Ucap Alex

" hmm " ucap Thalia

Akhirnya mereka mampir ke restoran cepat saji untuk memesan makanan lewat drive thru.

" Kamu mau pesan apa? " Tanya Alex

" Yang biasanya aja bang " Ucap Thalia

" oke, Mba Paket nasi ayamnya 2 minumannya cola 2 sama Kentangnya ukuran besar 2, sama Burger nya 2 " Ucap Alex

" Banyak banget bang! " Sahut Thalia kaget

" Ada lagi tambahannya kak? " Tanya Mba kasir

" Eskrim sundae nya 2 vanila cokelat " Ucap Alex

" Oke, baik silahkan kedepan untuk ambil pesanannya kak" Kata Mba Kasir

" Jadi berapa mba? " Tanya Alex

" Totalnya Jadi 135.000 ribu rupiah kak! " Ucap Mba kasir

" oke, ini duitnya mba" Ucap Alex

" Terimakasih " Ucap Mba Kasir

Di perjalanan menuju rumah Alex meminta tolong kepada thalia untuk menyuapi eskrim miliknya.

" Dek tolong suapin gua dong, gua lagi nyetir nih! " Ucap Alex

" Nih! "Ucap Thalia seraya menyendokan eskrim ke mulut Alex

" Makasih sayang " Ucap Alex

" Iye, sama-sama " Ucap Thalia

Setelah beberapa jam kemudian mereka sampai di rumah, Alex dan thalia pun langsung makan bersama di ruang keluarga. setelah selesai makan tiba-tiba ponsel thalia berdering tertera nama papanya nya di HP miliknya.

" Halo pah? " Ucap Thalia

" Halo dek, abang kamu lagi sama kamu enggak? " Tanya Papah

" Ada nih pah! kenapa emangnya pah? Papah mau ngomong sama Abang? " Tanya Thalia

" Iyaa, tolong kasih hp nya ya dek " Ucap Papah

Lalu Thalia memberikan ponsel miliknya kepada Alex, akan tetapi Alex yang sudah terlanjur kesal dengan papahnya sempat menolak.

" Bang! ini papah nelpon, siapa tau penting! Ayo lah bang! " Ucap Thalia membujuk Alex

" yaudah Iya.. iya " Ucap Alex lalu mengangkat telepon papahnya

" Alex? " Tanya papahnya

" Hm? Apa lagi pah ? " Tanya Alex

" Papah tau kamu kesal dengan papah, maaf kalau selama ini mamah sama papah gak pernah bersyukur adanya kamu disini. Papah sudah memikirkan matang-matang sama mamah kamu. Papah cuma mau bilang, sekarang untuk masalah masa depan kamu. papah serahkan pilihan yang ada di tangan kamu, papah sama mamah akan menghargai pilihan kamu tersebut dan akan mendukung kamu sampai sukses lex! " Ucap Papah

" Ha? Serius pah!? papah lagi enggak bercanda kan? " Ucap Alex seraya kaget campur bahagia

" Iya nak papah serius, maaf dengan ucapan papah yang kemarin ya lex! " Ucap Papah

" iya pah, Alex juga minta maaf sama papah dan juga mamah " Ucap Alex

" Iya nak, yasudah kamu pikirkan lagi matang-matang ya nak! nanti kamu hubungi papah lagi aja! " Ucap papah

" Baik pah! makasih! " Ucap Alex

Lalu menutup sambungan telepon tersebut. Alex lantas Memeluk Thalia dengan erat, membuat thalia bingung akan tingkah laku abangnya.

" Eh! kenapa lu bang? Sesek nafas nih gua! kenceng banget! " Ucap Thalia yang masih berada dipelukan Alex

" Gua... boleh pilih Universitas kemauan gua dek! Papah tadi udah berubah pikiran! Akhirnya gua bisa ke universitas pilihan gua dek! " Ucap Alex kegirangan

" Bagus deh! Berarti lu jadi dong ke singapur? Yah.. sama aja gua ditinggal-tinggal juga huft.. tapi yasudah lah, demi masa depan lu apapun gua dukung bang! " Ucap Thalia tersenyum

" Mandiri ya! kalau gua enggak ada di rumah, jangan cengeng! Jangan teledor! pokonya lu juga harus bisa nyusul kayak gua! " Ucap Alex

" Iyaa bawel! Dah ah! gua mau ke kamar dulu! Tolong rapihin bang! " Ucap Thalia seraya berlari ke arah kamarnya.

Di kamarnya, thalia langsung nangis di bawah bantalnya agar suara tangisannya tidak terdengar oleh Abangnya. Sedari awal di perjalanan pulang, thalia mulai bersedih. Sebab, Alex akan pindah ke luar negeri untuk melanjutkan studinya. Thalia lantas menelpon Jasmin untuk sekedar curhat.

" Halo Thal!? " Ucap Jasmin di telepon

" Jas..jasmin hiks..hiks " Ucap Thalia yang sedang sesegukan menangis

" Eh! Lu kenapa? Ada apa Thal!? Lu lagi nangis sekarang?" Tanya Jasmin

" I..i..iya hiks..hiks gu..gua se..sedih kare..rena bang Alex hiks..hiks " Ucap Thalia

" Lu tenang dulu! tarik nafas buang! Kenapa sedih? emangnya bang Alex kenapa? " Tanya Jasmin

" Bang Alex mau pindah ke luar negeri hiks..hiks gua takut di tinggal sendirian jasmin hiks.." Ucap Thalia menangis sejadi-jadinya.

" Yahh.. mau gimana lagi? kan abang lu pergi buat lanjut sekolahnya " Ucap Jasmin

" Gua gamau sendirian " Ucap Thalia

" Tapi lu gak boleh egois juga thal! masalahnya kalau masa depan Abang lu terhambat karena lu gimana? kasian kan! Bayangin aja dia udah memimpi-mimpikan impian nya untuk melanjutkan S1nya di luar negeri tapi enggak jadi karena dia gak tega lihat adiknya sendirian " Ucap Jasmin menasehati

" Iya sih.. tapi gua huft.." Ucap Thalia bingung

" Lu harus mandiri Thalia, mau sampai kapan lu bergantung sama abang lu! lu udah mau dewasa bukan anak kecil lagi! " Ucap Jasmin

" I..iya jas " Ucap Thalia

" Gua ngomong gini bukan berarti gua gak peduli sama masalah lu ya! tapi gua mau menasehati lu aja! " Ucap Jasmin

" iya jasmin!! makasih ya udah mau dengerin dan kasih gua nasihat. Mulai besok gua harus kuat dan mandiri " Ucap Thalia

" Tenang! lu masih ada gua, Felix! " Ucap Jasmin

Thalia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang menguping pembicaraan mereka di telefon, Siapa lagi kalau bukan Alex yang mendengar semua obrolan Adiknya.

Alex termenung di kamarnya, ia menjadi tidak tega untuk berpisah dengan adiknya. Namun, disisi lain ini adalah kesempatannya untuk mencapai impiannya, Karena ia mulai frustasi Alex lebih memilih tidur lebih awal untuk bisa memikirkan matang-matang.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C15
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập