Setelah merasa dirinya siap, jemari Irene mulai terangkat untuk mengetuk daun pintu berwarna cokelat itu. Sebanyak tiga kali Irene mengetuk, tapi tak kunjung ada jawaban. Suasana rumah tersebut sangat sepi, seperti tidak ada penghuni. Tapi Irene tidak menyerah, sebanyak tiga kali lagi Irene mengetuk.
Ternyata kali ini usaha Irene membuahkan hasil yang baik, tampak sosok wanita berusia sembilan tahun lebih tua di atasnya. Dia adalah Alexa, di sampingnya ada Rangga. Kedua bola mata Alexa seketika membelalak saat melihat kehadiran sosok Irene.
"Irene?! Ini be-beneran kamu?!" tanya Alexa dengan teriakannya, sungguh dirinya masih tidak percaya.
Irene menganggukkan kepalanya cepat. "Iya Kak, ini aku. Kakak masih ingat sama aku?"