Gilang menarik nafasnya panjang. Ia merasa sesak yang memenuhi dadanya ternyata masih amat besar. Perasaan yang dulu sempat hilang kini kembali hadir. Masa lalu yang Gilang pernah coba hapus setengah mati itu kembali menyesak paksa masuk.
Gilang kini merasa kembali lemah. Ini juga alasan mengapa Gilang selalu menghindar dari sang 'eyang'. Walau berkali-kali eyangnya datang ingin menengok. Gilang selalu punya alasan untuk pergi.
Kenyatannya memang Gilang belum siap. Untuk memaafkan dan berdamai dengan masa lalu.
Gilang melangkahkan kakinya berjalan tanpa arah. Menyusuri lobi apartement yang terlihat agak ramai disana. Pemuda itu kehilangan tenaganya. Entah mengapa energinya seakan terkuras habis karena tadi.
Dahi Gilang berkerut. Saat merasakan sebuah genggaman yang menahan lengan pemuda itu. Ia menoleh, terkejut setengah mati melihat seorang gadis yang dikenalinya itu disana.