Zack kemudian tertawa kencang. "Mirna, kamu itu begitu bersemangat sekali ingin menikah denganku. Apa kamu yakin ingin menikah dengan pria berengsek sepertiku?"
"TIDAK USAH!" seru Mirna. "Aku tidak sudi menikah dengan pria berengsek sepertimu! Aku masih bisa hidup tanpamu!"
"Oh benarkah? Itu sama sekali bukan masalah. Silakan hidup dengan caramu sendiri." Zack mengangguk perlahan sambil tersenyum.
"Ayo, Kakak kita pergi dari sini!" ucap Mirna dengan suara bergetar. Pipinya tampak basah dibanjiri air mata.
Kakaknya Mirna dan si pria bule sempat menatap Zack dengan garang sebelum mereka pergi dari sana.
Zack merasa lega ketika melihat mereka semua pergi. Rasa lega itu hanya bertahan sebentar karena menit berikutnya rasa bersalah merundungnya hingga ia tak tahan lagi.
Ia merasa bahwa dirinya begitu kejam dan tega karena telah membuat Mirna sakit hati. Padahal ia dan Mirna telah melakukan percintaan yang sangat menggairahkan dan membuatnya ketagihan beberapa kali.