(Batavia, 1913)
[Gudang kosong sudut kota]
"Kau sudah membuat sigilnya?"
"Hampir selesai, Master."
Seorang pria berjubah merah mendatangi tempat itu dengan membawa sebuah buku bersampul kulit biri-biri. Ia mengenakan baju kebesarannya seperti yang ia biasa gunakan untuk memimpin prosesi sakral. Malam itu tepat pukul sebelas, ia dan seluruh anggota persaudaraan akan melakukan sebuah ritual yang cukup besar. Dilihat dari persiapan yang ada, sepertinya ritual itu akan cukup banyak menguras energi. Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, para inisiat bidang astrologi meramalkan akan ada lonjakan energi kegelapan yang sangat besar. Mereka semua tahu jika pasukan kegelapan akan segera menyerang. Oleh karena itu, mereka akan bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
"O lux, da nobis fortitudinem!"