Saat ini Louis sedang terlibat meeting penting dengan rekan bisnisnya, Aditya. Sementara Amira berada di dalam ruangannya. Wanita tersebut terlihat sedang fokus bekerja.
Larut ke dalam pekerjaan membuat Amira mengabaikan suara dering ponsel hingga ponsel dengan merk kenamaan tersebut kembali berdering untuk yang kesekian kalinya.
Amira menggeram. "Siapa sih?"
Seketika tatapannya membeliak sempurna ketika melihat nama Tamara yang terpampang nyata menghiasi layar ponselnya.
Tumben sekali telepon. Ada apa ini? Gumamnya dalam hati.
Tanpa menunggu lama dia pun langsung mengangkat panggilan tersebut. "Hallo, Ra."
"Hai, Mir. Kau lagi di mana?"
"Aku lagi ada di kantor. Tumben telepon, ada apa?"
"Baguslah kalau kau sedang berada di kantor. Kalau begitu bagaimana kalau kita makan siang bersama?"
Amira langsung menyipitkan matanya hingga keningnya berkerut. "Tumben sekali kau mengajakku pergi makan siang."
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar supaya cerita ini lebih baik lagi. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!