Napas Ace tetap stabil dan tidak bergeming, sampai-sampai Mike gemas sendiri saat memakaikan piama padanya. "Hahh ... manisku, Omega-ku, milikku," katanya.
"...."
Memandang Ace lelap saja membuat Mike malas ganti piama untuk diri sendiri. Alpha itu malah berjongkok di sana beberapa menit. Lalu berbisik pelan, "Semoga mimpimu indah," katanya. Sebab raut Ace amat rileks, hingga mungkin sang Omega lupa dengan hari esok. Cup. ".... Dan takkan kuizinkan kau membagi mimpi itu dengan siapa pun selain aku."
***
PAGI BUTA, Mike pikir akan menemukan Ace di sisinya saat bangun. Namun, sang Alpha malah terlonjak dari mimpi karena suara jeritan senang yang tiba-tiba sekali.
"AAAA!! IYA, TERUS ED!"
DEG
BRUGH!
Mungkin karena pintu kamar lupa ditutup, Mike pun mendengar jelas hingga terbanting ke sisi ranjang. Dia jatuh. Namun tidak marah, melainkan panik turun kamar baby dimana Ace bertepuk tangan. Prok, prok, prok, prok—hah? Tapi kenapa mendadak sekali? Ada apa sebenarnya hari ini?