Emery mengambil segelas minuman panas dan berkata kepada sang nenek. "Batuk nenek sepertinya semakin parah… Apakah ada yang bisa kulakukan untuk membantu?"
Sang nenek hanya meminum seteguk minuman itu dan tersenyum lirih. "Haha… Emery, kau ini memang anak baik, nak. Sayangnya, tidak ada yang bisa kau lakukan."
"Setiap musim dingin, kondisi nenek memang akan selalu seperti ini, Emery. Entah kenapa, kondisi-nya sama sekali tidak membaik." Lanzo menjelaskan sembari mengusap punggung sang nenek.
Emery melihat nenek itu dari atas ke bawah, menyadari bahwa semakin hari berlalu, sang nenek terlihat semakin kurus kering. Ia meletakkan satu lagi kayu bakar di perapian dengan harapan udara yang lebih hangat akan membantu mengurangi batuk-batuk sang nenek. Setelah minum, sang nenek berjalan ke tepi gubuk untuk beristirahat.
Setelah sang nenek pergi, Lanzo mendekati Emery dan berseru. "Lumayan juga obat buatanmu, Emery!"