Berada di ruangan menunggu Kayla sadar, Gabriel sampai tidak mengabari siapapun. Ponselnya tertinggal di mobil. Sedangkan tadi ia memakai mobilnya Elina. Cowok itu menggenggam tangan Kayla. Kata dokter, Kayla mengalami syok, trauma dan ada infeksi di bagian area sensitif Kayla.
Bagaimana jika Kayla sadar nanti, apa ketakutannya bisa membuat Kayla stress. Gabriel mengusap wajahnya kasar, menatap Kayla yang masih terbaring lemah. "Kenapa harus Kayla," lirih Gabriel merasakan nyeri di ulu hatinya, coba saja ia tidak membuat Kayla marah. Ini tidak akan terjadi, Gabriel merasa bersalah membiarkan Kayla pergi.
"Kayla, kamu harus kuat." gumam Gabriel, cowok itu berdoa untuk Kayla. Gadis yang sekarang harus ia jaga dan ia cintai. Gabriel tidak mau kehilangan Kayla, sangat tidak mau.
"Untuk saat ini, Kayla jangan di ganggu. Jangan sampai Pasien mengalami trauma dan depresi. Karena ia juga memiliki trauma di masa lalu." ujar Dokter,