Gina kecil menatap tidak percaya atas apa yang baru saja ia dengar dari cerita sang Papa. Gadis cilik itu masih menetap lama ke arah sang Papa yang kini menyunggingkan sebuah senyum tipis. Seolah tahu semua yang dipikirkan oleh anak putrinya tersebut.
"Terus Gina nggak jadi mati?" Pertanyaan polos itu kembali keluar dari mulutnya. Seperti biasa manik hitam Gina melebar saat mengatakannya.
"Terus yang ada di depan Papa ini siapa kalau waktu itu Gina pergi?" Lagi dan Lagi, sang Papa terkekeh gemas seraya mengusap lembut pipi chabi milik Gina.
"Kok bisa, Pa?"
Sang Papa mengangguk, jujur dirinya sendiri pun masih sangat tidak percaya bahwa itu semua terjadi. Dimana Gina yang baru lahir dengan keadaan sekarat bisa tiba-tiba baik-baik saja tatkala Gian dan Gino didekatkan di sisinya.
"Karena kalian bertiga diciptakan untuk melengkapi satu sama lain, saling merangkul dan memberikan pertolongan. Gina nggak bakal hidup kalau nggak ada Gian sama Gino, begitupun sebaliknya."