Beberapa jam berlalu dengan keheningan saat Mayang menggenggam tangan Bian dengan penuh pengharapan.
Sedikit pergerakan dari tangan Bian yang Mayang rasakan, sontak membuat Mayang terkesiap dan langsung memperhatikan wajah Bian dengan seksama.
Kerjapan mata Bian yang berulang dan seakan hendak membuka itu, sangat ditunggu Mayang dengan cemas.
"May?" sebut Bian yang mulai dapat melihat sosok wanita tercintanya.
"Kau sudah bangun, Sayang? Bagaimana perasaanmu saat ini?" tanya Mayang pelan sembari mengelus dahi Bian lembut.
"Aku baik-baik saja. Tapi aku akan mati jika kamu melakukan hal berbahaya seperti tadi," ucap Bian lemah.
Mayang yang sedih melihat kondisi lemah langsung menoleh pada Samuel yang ada di belakangnya.
"Sam, how is Bian now? Why does he look so weak? Can't you make it a little better?"
(Sam, bagaimana keadaan Bian sekarang? Kenapa dia terlihat lemah sekali? Tidak bisakah kau membuatnya sedikit lebih baik?) tanya Mayang yang cemas.