Mayang, Bian, dan si kecil Qiara terdiam di depan teras rumah Bian. Memandangi sosok Kendrick yang saat ini sedang menoleh ke arah mereka.
Kendrick memandangi wajah puterinya dengan mata merah yang airnya sudah akan keluar.
"Ayah, cepatlah datang menjemputku lagi!" teriak Qiara kecil sambil menangis dan melambaikan tangannya pada Ken.
Ken terlihat tidak dapat mengendalikan emosi sedihnya lagi hingga tanpa membalas lambaian tangan puterinya, ia langsung berjalan cepat dan menghilang dari pandangan mereka bertiga.
'Selamat tinggal Anugerah Tuhan yang paling kusayangi. Jadilah anak baik bersama mereka, Qiara sayang!' batin Ken berucap tapi matanya sudah tidak dapat menahan bendungan kesedihan yang sejak tadi hendak tumpah.
Qiara yang tidak lagi melihat sosok ayahnya, menangis sambil memeluk Mayang hingga lebih dari setengah jam lamanya. Mayang dan Bian membiarkan Qiara mengeluarkan tangisannya agar kesedihan Qiara setidaknya berkurang.