Keesokan paginya, Wisnu terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil, sejenak Wisnu melihat Jihan yang tengah tertidur pulas di samping nya, seketika Wisnu mengelus rambut Jihan dengan rasa sedih yang menyelimuti hatinya, hingga tanpa tanpa sadar Wisnu meneteskan air matanya.
Sementara Jihan yang merasa ada yang menyentuh rambutnya, langsung mengangkat kepalanya dari brankar Wisnu, sejenak Jihan mengucek kedua matanya yang terlihat buram.
Wisnu yang melihat Jihan bangun dari tidurnya, dengan cepat menghapus air matanya yang sudah membasahi pipinya saat melihat Jihan mengucek ke dua matanya.
Setelah penglihatan nya jelas, Jihan menatap sang ayah yang tengah tersenyum kepadanya.
"Sayang, maafkan ayah yang sudah membangun kan mu." ucap Wisnu melihat Jihan.
"Tidak apa- apa ayah, ayah kenapa sudah bangun? memang ini jam berapa?" tanya Jihan.
"Hem...ayah ingin buang air kecil sayang, ini masih jam empat pagi." ucap Wisnu melihat jam dinding ruangan nya.