"Bagaimana?"
Surai yang berwarna gold pale itu bergerak tertiup oleh angin. Hasil dari tekanan yang keras pada serangannya ke arah tangan Noah yang diselimuti oleh bentuk hitam.
Wajahnya terlihat cerah begitu serangan tersebut berhasil memukul mundur lawannya yang terlihat lemah tapi sebenarnya sangat kuat. Sudut bibirnya terangkat dan dia menampilkan senyumnya yang membuat wajah bengis tersebut berseri.
"Kau melemah atau aku yang semakin kuat?"
Itu seakan pertanyaan jebakan bagi Noah. Mendengar pertanyaan tersebut tiba-tiba membuatnya teringat tentang kakaknya yang selalu mengintimidasi dirinya.
'Dia membuatku teringat pada pria maniak kerja itu,' pikirnya ketika wajah kakaknya memenuhi benaknya. Membuatnya menjadi kesal.
Tapi, sejenak dia tersenyum simpul. Sebuah ide terlintas di pikirannya.
"Apa itu pertanyaan yang kau berikan?" tanya Noah.