Beberapa hari kemudian.
Hari ini Li Zheng Yu memanggul Liu Qiang ke kantornya sesuai permintaan Xiao Yi. Ia akan menerimanya untuk bekerja di kantornya. Sepertinya tidak terlalu buruk.
Tok … tok …
Terdengar suara ketukan pintu ketika Li Zheng Yu tengah menghentakkan jemarinya di atas keyboard.
"Masuklah," sahut Li Zheng Yu tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.
Terdengar suara pintu yang berderit, menandakan ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan.
Liu Qiang melangkah masuk dengan kepala tertunduk. Sejujurnya ia gugup kali ini, takut ditolak mentah-mentah lamaran kerjanya.
"Selamat pagi, Tuan," sapa Liu Qiang. Ia sama sekali tidak ada keberanian untuk menatap pria yang ada di depannya.
Li Zheng Yu melirik sekilas Liu Qiang yang tertunduk. Lalu ia menghentikan aktivitasnya untuk sementara.
"Apakah kau tidak lelah sejak tadi menundukkan kepala terus menerus?" ujar Li Zheng Yu dengan nada geram.