Sehari kemudian.
Mei Hsu masih dirawat karena tensinya naik. Maklum saja karena wanita di usianya yang tak lagi muda rawan memiliki darah tinggi. Beruntung dokter bisa menangani penyakit jantung yang belum lama ini di deritanya.
"Mei Hsu, makanlah terlebih dahulu agar kau segera sembuh," bujuk Li Shizhen.
"Aku tidak mau makan sebelum Li Zheng Yu bersedia mengizinkan Qin Lan kembali padanya. Dia hanya memiliki kita, aku sangat kasihan padanya," ungkap Mei Hsu dengan sendu.
Qin Lan memang hidup sebatang kara sejak Li Zheng Yu mengenalnya. Namun dia wanita hebat dan kuat. Bisa menghadapi kesulitan yang dihadapinya seorang diri.
Kedua orang tuanya sudah meninggal setelah mengalami kecelakaan saat Qin Lan menduduki bangku SMP. Sejak saat itulah Qin Lan berjuang sendiri untuk menjalani kehidupannya.
"Mei Hsu, kau tidak boleh memaksa Li Zheng Yu. Kau juga harus memikirkan Xiao Yi. Bukankah kau bilang sudah memaafkan dan menerimanya?" Li Shizhen hanya ingin mengingatkan.