Zhaoxing menurunkan Xiao Yi setelah berada di parkiran.
"Apakah kau masih bisa naik motor?" tanya Zhaoxing. Di sudut bibirnya terlihat ada darah yang sudah mengering.
"Kau sudah gila! Seharusnya kau tidak perlu melakukan hal itu," umpat Xiao Yi dengan perasaan kesal.
"Aku hanya tidak tega melihatmu berjalan kesulitan. Lagi pula seharusnya kau tadi tidak perlu meminta maaf. Aku hanya membela diri sehingga tidak perlu meminta maaf. Aku memintamu datang hanya untuk sebagai wali," terang Zhaoxing dengan sifat keras kepalanya yang tidak berubah.
"Justru aku meminta maaf agar kau tetap bisa kuliah disana," ungkap Xiao Yi sambil berdecak.
"Kau tidak perlu cemas, orang tuaku memiliki banyak uang. Meski aku dikeluarkan dari kampus, pasti akan ada banyak universitas yang mau menerimaku." Zhaoxing memasang helm di kepalanya.