Dengan kepala tertunduk dalam, aku kembali berbicara, "Aku meminta maaf atas nama sang raja. Aku berjanji kerajaan selatan akan lebih perduli pada kalian. Sang raja bahkan tidak mengetahui penderitaan kalian, seseorang telah menyembunyikan informasi kondisi desa kalian dari kerajaan. Aku tahu beliau adalah raja yang arif dan bijaksana. Aku yakin jika raja mengetahui penderitaan kalian, beliau pasti akan sangat bersedih. Raja pasti akan membantu kalian," ucapku dengan penuh keyakinan.
"Dari mana kau memiliki keyakinan seperti itu? Raja sejak dulu tidak pernah memperdulikan kami."
Aku menggeleng dengan tegas, tak setuju, "Tidak. Raja benar-benar tidak mengetahui keadaan kalian. Jika raja tahu, dia tidak akan membiarkan kalian terus menderita. Aku berjanji kehidupan kalian pasti akan jauh lebih baik. Raja akan membantu kalian. Aku berjanji."
"Kenapa kau mengatakan itu? Kenapa kau berjanji seperti itu?"