Liu Anqier hanya bisa diam, dia kini sudah berada di perbatasan kota. Sebentar lagi dia akan memasuki gerbang ibu kota untuk kemudian jika dia terus berjalan lurus maka dia akan memasuki gerbang istana kerajaan iblis. Namun apa yang membuatnya seolah enggan datang pun tak sanggup membuat Liu Anqier tahu sama sejali. Bagaiamana tidak, rasanya hidupnya bagikan sebuah awing-awang yang nyata namun terasa sangat menghamburkan sama sekali.