Fin membasuh lukanya dengan air kemudian memasangkan plester pada luka itu. Setelah itu, dia bergegas keluar dari kamar mencari keberadaan Bryana.
"Bryana! Kamu tidak akan bisa lari dariku!"
Fin berjalan menuruni tangga sambil berteriak. Matanya mencari-cari keberadaan Bryana namun yang didapatinya hanyalah keheningan di ruang tengah hingga dia berjalan menuju dapur dan mulai ke arah lainnya.
"Jackkk!" teriak Fin dengan amarahnya yang berapi-api. Dia terhenti di ruang tengah..
Hingga beberapa detik menunggu, seorang bodyguard berpakaian serba hitam dengan tubuh gagah dan berwajah kebulean menghampiri Fin yang masih hanya mengenakan celana boxer super ketat.
"Ada apa, Tuan?" tanya Jack menundukkan kepalanya.
"Suruh semua bodyguard berpencar untuk mencari Bryana. Dia kabur dari kamar dan pasti masih di sekitar rumah ini!" seru Fin dengan geram. Dia memegangi kepalanya yang masih terasa sakit akibat ulah Bryana yang menghantamnya dengan gelas.
"Baik, Tuan."