Tải xuống ứng dụng
4.92% Cinta Sang Malaikat Penjaga / Chapter 19: ROSSIE

Chương 19: ROSSIE

Raine merasa bahwa Calleb menjadi sangat tegang secara tiba-tiba. Ia mencoba untuk mengikuti arah pandangannya, namun tidak bisa melihat apapun secara khusus di arah sana.

Sementara, Torak berhenti bicara kepada Sterling dan Alpah Ealph. Ia menatap ke arah Calleb, yang terlihat sangat cemas, seakan ia sedang mencoba untuk mencari sesuatu... atau seseorang?

"Torak, apa yang terjadi kepadanya?" Raine bertanya, ia merasa sangat khawatir dengan sikap aneh yang Calleb tunjukkan saat ini.

Torak menyipitkan kedua matanya, ia terlihat memiliki tebakannya sendiri, namun masih belum yakin dan ingin melihat lebih jauh apa yang akan terjadi.

"Call?" Raine menjadi semakin khawatir kepada Calleb, terlebih lagi ketika sang Gamma terlihat seperti ia tidak mendegarnya dengan baik dan memilih untuk berjalan menjauh, mengikuti aroma yang sangat manis dalam penciumannya.

Tepat pada saat itu, dari ujung sebuah bangunan, sedang terlihat setengah berlari menuju ke arah adalah sepasang saudara kembar dan Rosie, anak-anak dari Sterling.

"Ayah!" Rosie memanggil ayahnya, nada suara yang sangat ceria itu terdengar sangat indah, berdering di telinga Calleb dan caranya membawa diri, membuat sang Gamma sangat terpesona. Ia tidak pernah melihat seorang gadis secantik dan semanis itu sebelumnya.

Namun, Rosie berhenti berlari ketika ia merasakan ada sesuatu yang mengganggunya. Namun itu bukan perasaan yang tidak nyaman, namun sebaliknya.

Dan ketika ia menjelajahi tatapan matanya untuk menemukan siapa yang sedang menatap dengan dalam ke arahnya, ia bertemu dengan sepasang mata hijau milik Calleb.

Dari cara pria itu menatap ke arahnya, sungguh menarik sesuatu yang ada di dalam Rosie, ia merasa ada ribuan kupu-kupu yang sedang berterbangan dengan bebas di dalam perutnya.

Bibirnya menjadi terasa kering, namun ada bisikan lembut yang keluar dari bibirnya.

"Pasangan."

"Pasangan."

Mereka berkata dengan serentak dan menatap ke arah satu sama lain seakan mereka bena-benar hanyut ke dalam tatapan mata mereka masing-masing dan tidak lagi peduli dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka sementara mereka berdua berjalan untuk saling mendekat.

Bukan hanya Raine dan orang-orang yang berada di sekitar mereka, Kace, Hope dan Sebastian juga mulai menyadari keanehan ini hingga mereka saling mengakui sebagai pasangan satu sama lain.

Calleb merasa terkejut. Tidak. Dia sangat kaget dan tidak bisa berkata-kata, ia tidak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan pasangannya di tempat ini. Di dalam situasi seperti ini.

Menemukan pasangan akan menjadi hal terakhir yang ia kira akan terjadi hari ini. Namun disinilah dirinya, terlihat sangat cantik dan mempesona. Kedua matanya sangat indah dan besar, menatap ke arahnya dengan tatapan yang sangat polos, terdapat keingintahuan yang bisa ia lihat di dalam kedua mata indah itu.

Calleb menelan liurnya dengan kesulitan. Tidak percaya dengan apa yang ia miliki. Selene memilih hari ini untuknya bertemu dengan belahan jiwanya. Hari dimana ia baru saja kembali dari gerbang kota, dipenuhi dengan keringat dan kotoran, serta rambutnya yang terlihat seperti sarang burung ditambahkan ke dalam kegelisahannya.

Oh, Selene... tidak bisakah kau mencari hari lain atau saat yang tepat bagiku untuk bertemu dengannya? Setidaknya, pada saat aku sedang mengenakan sesuatu yang pantas dan tidak beraroma seperti anjing liar. Calleb merengek di dalam kepalanya.

Namun, itu tidak meredakan semangatnya untuk bisa melihat pasangannya.

Gadis itu berjalan menghampirinya dan Calleb, dengan semua kegelisahannya, berdiri tegak disana seperti orang bodoh. Ia mengambil satu langkah mendekat maju, namun itu tidak cukup cepat bagi Rosie, maka ia berinisiatif untuk menghampirinya lebih dulu dan mempercepat langkah kakinya.

Namun, sebelum mereka bisa menikmati keberadaan satu sama lain dan merasakan ikatan yang luar biasa yang selalu dibicarakan oleh sebagian besar Lycan setiap kali mereka menyentuh belahan jiwa mereka, satu dari saudaranya mengganggu dan menarik Rosie menjauh, tepat tiga langkah sebelum mereka bisa mempererat kedekatan yang ada di antara mereka.

Dengan instingnya, Calleb menggeram dengan keras sambil menatapnya dengan tajam karena telah menarik pasangannya menjauh darinya. Tapi, saudara lainnya lagi datang untuk menyelamatkan dan sekarang mereka berdua telah menyembunyikan pasangannya di balik tubuh mereka. Hal ini membuat sang Gamma merasa sangat kesal.

"Berikan pasanganku kembali kepadaku!" Calleb menyentak dengan sangat mengerikan kepada sepasang saudara kembar itu, yang sedang mencoba untuk meyelamatkan adik perempuan tersayang mereka.

"Tidak! Dia bukan pasanganmu!" Ian kembali menyentak kepadanya dan menatap tajam, sementara Ethan merendahkan posisi tubuhnya, siap untuk berubah ke dalam wujud buasnya jika dibutuhkan.

"Kau mendengarnya!" Calleb melangkah maju untuk mendekat, dalah keadaan ini pertempuran tidak akan bisa dihindarkan jika tidak ada orang lain yang memisahkan. "Dia adalah pasanganku! Jadi, menyingkirlah darinya!"

Di sisi lain, ketika Sterling mendengar Calleb berteriak kepada anak-anaknya, ia melompat dan menggeram. "Jangan berani-beraninya kau berteriak kepada anakku!"

Sterling terlihat seperti seorang ayah yang sedang marah, yang sangat tidak suka karena anaknya diganggu, sementara kenyataannya adalah sebaliknya.

"Aku menginginkan pasanganku!" Calleb berteriak dengan keras kepala, sementara kedua matanya dengan liar mencari keberadaan gadis yang tertutupi oleh kedua kakaknya. Ia ingin memanggilnya, namun kemudian ia ingat bahwa ia bahkan tidak tahu siapa namanya! Sial!

Dari kejauhan, Kace, Hope dan Sebastian berjalan mendekat untuk melihat keributan yang disebabkan oleh kedua pasangan baru itu dan melihat Calleb sedang berhadapan dengan Sterling.

"Apakah kau tidak ingin menghentikan mereka?!" Kace menggeram ke arah Torak, karena kakaknya itu tidak melakukan apapun untuk menghalangi mereka membuat keributan.

"Kenapa aku harus melakukannya?" Torak mengangkat kedua alisnya dengan bertanya-tanya, seakan pertanyaan Kace terlalu bodoh untuk didengar.

"Dia adalah seorang Gamma milikmu," Kace berkata dengan sangat frustasi.

Di sisi lain, Raine juga merasa tidak nyaman untuk melihat keributan yang terjadi di hadapan matanya. Ia merasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi kepada Calleb, bagaimanapun juga Sterling terlihat jauh lebih tinggi dan lebih besar dari pada Calleb.

"Torak," Raine merengek. "Mereka akan mulai membunuh satu sama lain."

Namun, Torak hanya terkekeh dan mengecup kening Raine, sambil berkata dengan yakin. "Mereka tidak akan melakukan itu. Kau tidak perlu merasa khawatir."

"Aku tidak tahu bagaimana kau bisa tahan dengannya, Raine." Kace menggerutu dan menghampiri kedua makhluk itu, yang sedang hendak saling menggigit leher satu sama lain.

"Baiklah, cukup!" Kace mendorong Calleb dan Sterling menjauh satu sama lain dan kemudian mengalihkan tatapannya kepada sepasang anak kembar di dekatnya. "Bawa Rosie kesini." Ia memerintahkan mereka.

"Tidak, dia adalah putriku!" Sterling menolaknya dengan langsung.

"Aku tidak berkata dia bukan putrimu." Kace memutar bola matanya dengan sangat dramatis dan mengetuk kepala Ethan dan Ian karena tidak mendengarkan apa yang ia perintahkan.

Sementara, Calleb merasa sangat terpesona dengan mengetahui nama pasangannya.

Rosie...


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C19
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập