"Terus gimana?" tanya Desy ketika mereka berdua sudah sampai di depan sekolah dasar.
"Tunggu sampe jam istirahat," jawab Savira.
Meski tak seratus persen yakin dengan idenya. Tapi dia harus mencobanya. Ia harus menemukan jawaban yang membuatnya gila beberapa hari ini.
"Jam istirahat kapan emang?" tanya Desy lagi.
"Gak tau, kita tunggu aja."
Desy menghela napasnya. Menyewa taksi seharian hanya untuk menguntit anak SD agaknya itu kurang keren deh.
"Laper Vir, makan dulu yuk. Ada tukang mie ayam udah buka tuh." Desy menunjuk warung mie ayam yang ada di samping SD.
Karena dirinya juga lapar, akhirnya dia pun turun. Bersama dengan supir taksi dia juga mengajaknya karena kasihan.
Lalu akhirnya Desy dan Savira pun menunggu Rafa keluar untuk istirahat. Dan ketika pukul sembilan lewat lima belas. Anak kecil itu jajan bakso di warung tempatnya beli tadi.
"Tuh kan ikannya dateng sendiri," gumam Savira.
"Itu anak orang kenapa disamain jadi ikan?" balas Desy tak mengerti.