Bab 246
Sayang, ada apa? Kenapa kamu kaget?" tanya Juna yang baru saja pulang, yang seakan tak pernah ada apa-apa.
Raina genggam erat bekas tempat pil KB tersebut, aku memang belum pernah menggunakannya. Namun, sesekali adalah teman yang memperlihatkan. Jadi, aku tak sebodoh yang Mas Juna pikirkan!
"Ini apa, Mas?" Kuacungkan beberapa benda tersebut, bergemuruh hebat dadaku akibat sesak tak berkesudahan.
Mas Juna sempat mematung, ia tampak mencari alasan. Semoga kali ini, teka-teki di rumah ini segera terpecahkan.
Aku sendiri yang akan pergi, jika memang dia tak menginginkanku lagi!
"Kamu ... memata-mataiku sayang?" tegas Mas Juna bertanya, kini giliran aku yang dibuat tegang.
"Mas, jawab aku. Ini tuh bekas pil KB 'kan? Kenapa bisa ada di saku celanamu? Ayo bilang, semua isinya kamu apakan?!" Aku menjerit, merasa frustasi dengan permainan yang sedang ia lakoni.
Mas Juna tak menjawab, ia memeluk tubuhku. Memberi pemujaan pada diri, yang memang saat ini tengah kalut.