234
Bab 243
"Joy!" panggil seorang lelaki.
Lelaki muda dengan pakaian rapi, wajahnya cukup menawan, sedikit jenggot tumbuh di dagunya. Menjadikannya cukup berkarisma.
"Kak Dimas, kenapa di sini?" tanya Joy
Dimas bertanya tentu karena sepanjang yang dia ketahui Dimas sedang tidak ada di Indonesia. Sudah beberapa tahun dia mengenyam pendidikan di negeri matahari terbit. Jujur saja Joy terkejut, saat dirinya bisa bertemu dengan Dimas di musala di sebuah rumah sakit
"Iya, papiku sakit. Aku diminta segera pulang," cerita Dimas
" hmmmzz" Joy hanya berdehem sembari memperbaiki rambutnya
"Semoga ayah mu cepat sembuh," ucap Joy tulus.
"Terima kasih, Rai. Bisa nanti kita bicara, aku kalau sekarang harus ke ruang papi," kata Dimas
Belum sempat Joy menjawab, sebuah suara mengusik percakapan dua manusia itu.
"Ay, ayo kita ke kamar ruangan non" ucap mama bibi penuh penekanan, sambil memegang bahu Joy, sesekali dia merapikan jilbab nya, meniup-niup bagian depan.