Dorrr!
Klotakkk!
Tangan Dev berdarah, pistol yang berada dalam genggamannya terpental hingga beberapa meter. Tatapan tegas Diego dengan pistol yang masih mengacung, amarah yang juga menyatu, membuatnya geram.
Diego tidak ingin kalau Naura terluka sedikit saja. Menjaga Naura prioritas utama baginya. Amarahnya semakin besar karena harus menahan rasa cemburu yang mulai mneggerogoti akal sehatnya.
"Siapa kau? Kenapa kau ikut campur?" teriak Dev.
"Siapa aku, itu tidak penting. Aku tidak akan mencegahmu untuk membunuhnya tapi jika senjata yang ada ditanganmu melukai Naura, aku akan membalasnya 10 x lipat!" jawab Diego.
"Jangan suka ikut campur dengan urusan orang lain!"
"Kalau kau memang ingin bertarung, gunakan otakmu!"
Diego semakin kesal berbicara dengan Dev. Mereka tidak saling mengenal, tapi memiliki tujuan yang sama. Awalnya, Diego hanya melihat dari kejauhan namun ketika melihat pistol dengan pelatuk yang siap terlepas, Diego langsung bertindak.