Siapa yang tidak akan merasa berdebar, setelah wanita yang di cintai mengucapkan kata-kata yang sangat manis dari bibirnya.
"Apa kau sakit? Kenapa wajahmu memerah?" Naura menempelkan telapak tangannya di kening Delice.
"Aku tidak demam. Aku hanya terlalu malu," ucap Delice lirih.
"Pfffffff," Naura menahan tawanya.
"Berhentilah tertawa," pinta Delice.
Dasi yang menempel pada luka sudah terlepas. Naura membersihkan lukanya tanpa rasa Sakit karena mengingat tingkah Delice yang tiba-tiba manja padanya.
"Biar aku bantu!" Delice mengelap lengan Naura yang basah dengan kain bersih yang sudah di siapkannya.
Delice sudah seperti seorang Dokter yang sedang memeriksa pasiennya.
Naura duduk di atas sofa, sedangkan Delice duduk di sampingnya. Dengan sangat hati-hati, Delice mengobati luka Naura.
Naura terluka di bagian lengan kanan. Untung saja lukanya tidak terlalu dalam sehingga tidak perlu di jahit.