Aku berjalan dengan penuh kebahagiaan dan rasa haru yang luar biasa ketika bertemu dengan seorang kakek yang mampu memahami perasaanku dan tak banyak memintaku untuk melakukan hal yang seharusnya aku lakukan.
Dia begitu memahami keadaan aku sekarang dan tidak ingin memaksaku untuk bisa berbuat lebih buruk lagi daripada apa yang aku rasakan saat ini.
Dia benar-benar baik hingga aku sendiri merasa bahwa kakek ini, adalah orang yang sengaja Allah kirimkan untukku agar aku bisa kembali berdamai dengan diri aku sendiri dan tak terlalu terluka untuk bisa menghadapi semuanya.
Rasa yang tak sama telah aku biarkan semuanya agar tetap berada pada rasa sakit yang tidak mampu untuk aku pertahankan dengan cepat.
Bahkan terkadang aku selalu membiasakan diri untuk bisa membuat semuanya tak mampu lagi berenang ada pada rasa yang tak ada untuk bisa dikembalikan dalam hati yang tak bernyawa untuk bisa dikendalikan lagi dalam sesuatu yang lebih baik.