'Bagai angin yang terhempas lu ruang hingga tidak mampu di bebankan oleh banyaknya realita ataupun keyakinan yang telah ada untuk masing-masing cinta dan kebahagiaan.
Dunia seakan memporak-porandakan keadaan hati hingga lupa tentang bagaimana cara mereka untuk kembali memperbaiki semua rasa yang tidak biasa untuk tetap dipertahankan itu.
Seperti bukan lagi menjadi alasan yang nyata untuk kita biasakan kembali berada pada rasa sakit yang tak terkira.
Bahkan terkadang dari seluruh banyaknya rasa sakit itu, kita telah berada dan mulai menyadari bahwa tidak selamanya yang kita lakukan dan tidak selamanya orang lain lakukan itu benar dan akan memberikan sesuatu yang membahagiakan juga untuk kita.
Angin meliuk-liuk seolah memberi pertanda bahwa tidak semua kepribadian orang itu.
Burung terbang di langit sana seolah-olah memberi tahu bahwa tidak akan semua manusia akan berada tempat pada posisinya.