Anak itu mengantarkan Arnaf serta Balqis ke kantor utamanya Bu Anita.
Tidak ada rasa apa pun yang mereka rasakan selain keikhlasan yang mau tidak mau harus dilakukan oleh seorang Arnaf tatkala menantikan semua kenyataan itu terjadi.
Setidaknya dia habis bisa menguatkan diri meskipun ada banyak hati yang belum dia sembuh kan.
Kesakitan itu benar-benar menusuk jiwa bahkan terasa amat patah jika diingat lagi.
Apa yang sejatinya harus dilakukan jika semua cinta yang dia berikan kepada Balqis sama sekali tidak ada buahnya?
Dia sudah tahu bahwa apa yang seharusnya dia lakukan sejak lama mungkin akan membuahkan cinta yang berlebih.
Maksudnya, Balqis sama sekali tidak akan memahami perasaannya bagaimana.
Tapi yang namanya hati dia tidak mau menyakiti wanita itu hanya karena harapan kosong dan mungkin janji yang tidak bisa dia ingkari.