Andrea dan Reyma ini terpaku melihat tempat yang di tunjukan oleh sang pelayan. Mata mereka saling memandang dan banyak pertanyaan yang tak bisa di sampaikan. Lidah mereka sejenak merasa kaku dan dingin sehingga sangat sulit untuk mengucapkan barang sepatah katapun. Mereka semakin di bungkam saat tahu bahwa tempat ini sudah di reservasi oleh seseorang.
Otak cantik Andrea sudah menyalakan alarm bahaya. Ia yakin bahwa orangtuanya tidak mungkin melakukan hal semacam ini apalagi di tempat yang biasa di datangi oleh anak muda. Bahkan mereka terlalu sibuk hanya untuk sekedar mengobrol. "Kita pergi dari sini," ajak Andrea segera beranjak di ikuti Reyma yang sangat setuju dengan pikiran cepat sahabatnya itu.