"Makanlah," ucap Reyma sembari menyodorkan makanan ke hadapan lelaki yang sejak tadi tidak membuka suara. Tapi ia kini sudah tahu siapa yang memukul dan alasan Azka di pukul. Beberapa kali menghela napas, Reyma akhirnya memutuskan untuk mengantar sahabatnya itu pulang dan berharap bisa bicara dengan benar. Ia diam memperhatikan Azka yang sedang makan. Meskipun tahu keberadaan Andrea, Reyma tentu tidak akan mengatakannya kepada siapapun. Itu adalah janjinya kepada sahabatnya itu. Reyma juga berpikir bahwa perginya Andrea akan membuat keadaan gadis itu lebih baik di banding berada di sini dan melihat Azka yang tetap mengabaikannya meskipun ia sudah berusaha menjelaskan semuanya. Lelaki itu bahkan tidak peduli saat Andrea sedang sakit. "Istirahatlah aku akan pergi sekarang," kata Reyma sembari beranjak. Ia tidak menatap Azka hingga tak menyadari jika sahabatnya itu tengah menatapnya.
"Kau juga menyalahkanku?" Azka akhirnya bersuara.