Andrea dengan tergesa menyusul Azka yang sudah hendak masuk ke dalam lift. Pagi ini ia sangat sulit bangun karena terlalu nyenyak dalam tidur. Ia bahkan tidak mendengar bunyi alarm dan telpon berulang hingga 50 kali dari Azka yang berusaha membangunkannya. Entahlah, belakangan tidurnya memang sangat tenang hingga lupa dengan waktu.
"Kau ini. Tidur atau pingsan?" Gerutu Azka saat mereka sudah berada di dalam benda persegi itu.
"Sudahlah. Aku juga tidak ingin seperti ini," decak Andrea karena lelaki itu terus merutukinya dengan gerutuan yang sama.
"Lain kali aku akan meninggalkanmu," lagi.
"Coba saja. Aku yakin kau tidak akan sampai hati melakukannya," cibir Andrea membuat Azka mendengus kesal. Tepat sasaran, begitulah batin Andrea meronta kegirangan karena Azka tak membalas.